KETAMPANAN NABI MUHAMMAD ﷺ TIADA TERTANDINGI

oleh -2,523 views

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

“Maka tatkala Wanita itu (Zulaikha) Mendengar Cercaan mereka, diundangnyalah Wanita-Wanita itu dan disediakannya bagi mereka Tempat Duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah Pisau (untuk Memotong Jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf) : “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Maka tatkala Wanita-Wanita itu Melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan Rupa)nya, dan mereka melukai (Jari) tangannya dan berkata : “Maha Sempurna Allah, ini bukanlah Manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah Malaikat yang Mulia.” (Q.S. Yusuf : 31)

Ayat di atas barangkali yang paling tepat untuk menggambarkan betapa tampanya Nabi Yusuf as sehingga para wanita yang memandangnya tak terasa mengiris jari-jemarinya dan mengatakan “Maha Sempurna Allah ﷻ, ini bukanlah Manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah Malaikat yang mulia.”.

Syaikh ash-Shawiy nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad ash-Shawiy al-Malikiy al-Khalwatiy (1761 M/1175 H – 1825 M/1241 H) dalam Hasyiyah al-A’llamah ash-Shawiy ala Tafsir al-Jalalain sedikit menggambarkan ketampan fisik Nabi Yusuf as:

كان عليه السلام حسن الوجه جعد الشعر ضخم العينين مستوي الخلق أبض اللون غليظ الساعدين والعضدين والساقين خميص البطن صغير السرة وكان إذا تبسم ظهر النور من ضواحكمه وإذا تكلم ظهر من ثباياه

Nabi Yusuf as, tampan wajahnya, ikal rambutnya, bermata indah , edial posturnya, kulitnya putih, kekar hasta, lengan dan betisnya, ramping perutnya, kecil pusarnya. Ketika dia bicara dan tersenyum tampak cahaya yang bersinar dari sela giginya.

Selanjutnya Syaikh Ahmad ash-Shawiy mengatakan: Secara global, tidak ada yang mengalahkan ketampanan Nabi Yusuf as kecuali Baginda Muhammad ﷺ karena Nabi Yusuf as dianugerah separuh dari ketampanan sedangkan Rasulullah ﷺ dianugrahkan ketampanan secara sempurna.

Syaikh Al-Bushiri nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri (1213 M/695 H – 1296 M/610 H) dalam bait-bait Burdahnya mengatakan:

منزه عن شريك فى محاسنه * فجوهر الحسن فيه غير منقسم

“Tidaklah ada orang yang menyamai Nabi ﷺ dari ketampanannya * maka hakikat ketampanan yang ada padanya adalah tidak terbagi “.

Lantas mengapa para perempuan tergoda dengan ketampanan Nabi Yusuf dan tidak tergoda oleh ketampanan Baginda Nabi Muhammad ﷻ? Bukankan mereka lebih berhak untuk tergoda ketika melihat ketampanan yang paling sempurna diantara makhluk Allah ﷻ?

Syaikh Ahmad ash-Shawiy menjawabnya: Bahwa ketampanan baginda Nabi ﷺ ditutupi dengan kewibawaan dan keagungannya, laksana matahari, tidak ada seorang pun yang mampu memandangnya apalagi dengan jarak dekat. Karena itu, Wajah Rusulullah ﷺ tidak bisa dipandang oleh siapapun kecuali oleh sahabat Nabi yang kecil seperti Hasan ra, Husein ra (cucu Nabi), Abdullah bin Umar ra dan lainnya karena di hati mereka juga dipenuhi keagungan. Sedangkan sahabat-sahabat Nabi yang besar tidak satupun yang bisa mensifati ketampan Nabi ﷺ secara sempurna.

Adapun ketampanan Nabi Yusuf as tidak ditutupi oleh kewibawaan dan keagungan seperti rembula purnama, maka tidak seorang pun yang silau bila memandang dan duduk bersama Nabi Yusuf as.

Di halaman lain Syaikh Ahmad ash-Shawiy ketika menjelaskan makna “Sathru al-Hasan” dalam shahih:

“فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ صلى الله عليه وسلم إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِىَ شَطْرَ الْحُسْن”

“ Ketika itu saya berjumpa dengan Yusuf (saat perjalanan isra mi’raj di langit ketiga), dimana dia telah diberi separuh dari ketampanan “(HR. Muslim).

Mengatakan: Allah ﷻ telah menciptakan ketampanan, separuh diberikan kepada Nabi Yusuf as, dan separuhnya dibagi keseluruh makhluk.

Syaikh al-Alusiy nama lengkapnya Abu al-Thana Shihabu ad-Din Sayyid Maḥmud ibn ‘Abd Allah al-Ḥusayniy al-Alusiy al-Baghddiy (1802 M/1217 H – 1854 M/1270 H) menabahakah dalam Tafsir Ruhi al-Bayannya:

Perbandingan ketampanan Nabi Yusuf as dengan ketampanan Rusulullah ﷻ seperti cahaya matahari dan cahaya bintang

لو ان اصحاب زليخة رأين جبينه * لأثرن تقطيع القلوب على الأيدى

“Seandainya saja teman-teman Zulaikha melihat pelipis baginda Nabi Muhammad ﷺ, maka niscaya mereka lebih memilih mengiris hati dari pada tangan mereka”. Wallahu A’lamu

Penulis: Abdul Adzim

Publisher : Fakhrul

Referensi:

? Hasyiyah al-‘Allamah ash-Shawi ala Tafsir al-Jalalaini, Thoha Putra, juz 2, hal 238,242

? Ruhu al-Ma’aniy fi Tafsiri al-Qur’ani al-Adzim wa Sab’i al-Matsani, Darul Kutub al-Ilmiyah, jilid V, juz 7, hal, 73

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.