فَاهْتَزَّ اْلعَرْشُ طَرَبًا وَاسْتِبْشَارًا . وَازْدَادَ اْلكُرْسِيُّ هَيْبَةً وَوَقَارًا . وَامْتَلَأَتْ السَّمَوَاتُ أَنْوَارًا . وَضَجَّتْ الْمَلاَئِكَةُ تَهْلِيْلاً وَتَمْجِيْدًا وَاسْتِغْفَارًا . ( سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ ) وَلَمْ تَزَلْ أُمُّهُ تَرَى أَنْوَاعًا مِنْ فَخْرِهِ وَفَضْلِهِ . إِلَى نِهَايَةِ تَمَامِ حَمْلِهِ . فَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ بِإِذْنِ رَبِّ اْلخَلْقِ . وَضَعَتْ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا شَاكِرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ اْلبَدْرُ فِى تَمَامِهِ.
Arsy Allah berguncang saking senang dan bahagianya…
Singgasana Allah semakin bertambah keagungan dan wibawanya…
Langit-langit pun dipenuhi dengan cahayanya…
Para Malaikat bersorak sorai membaca kalimat tahlil, kalimat pujian dan kalimat istighfar…
Maha suci Allah, segala puji baginya, tiada tuhan selainnya, dan dialah dzat yang maha besar…
Tak henti-hentinya sang ibunda, Siti Aminah menyaksikan berbagai macam keagungan dan keutamaan seorang putra yang sedang dikandungnya, sampai sempurna kehamilannya…
Ketika sang ibunda telah merasakan sakit yang amat sangat…
Dengan idzin Allah SWT, dzat yang maha menciptakan, Siti Aminah melahirkan seorang kekasih yaitu Sayyidina Muhammad SAW…
Dia terlahir dalam keadaan bersujud syukur memuji tuhannya…
Seakan-akan Baginda Muhammad SAW terlahir seperti bulan purnama yang indah sempurna…
Itulah kalimat yang biasa dilantunkan sebelum Maqom (Mahallul Qiyam), kalimat yang mampu membuat hati orang yang meresapinya menjadi luluh, membuat jiwa orang yang mendengarnya menjadi tersimpuh, membuat orang yang memiliki rasa cinta kepadanya semakin bergemuruh, dan kalimat yang mampu menghilangkan rasa resah pada seseorang yang sedang rapuh
Siapa lagi kalau bukan sang pujaan hati, Baginda Muhammad SAW putra sepasang suami istri yang suci nan mulia, Abdullah dan Aminah bangsa Quraisy yang telah melahirkan mutiara kehidupan di tanah Makkah, Senin 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, hari itu adalah hari yang paling indah di semesta alam, hari yang dinanti-nanti oleh jagat raya, karena hari itu lahir satu-satunya makhluk yang bisa diharapkan syafa’at dan pertolongannya, dan satu-satunya makhluk yang kelak akan menjadi pemimpinnya para malaikat, para utusan dan para nabi sebelumnya…
Dan sekarang adalah bulan yang ditunggu-tunggu, bulan Rabiul Awwal 1443 H, bulan kelahirannya. Sebagaimana biasanya Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan rutin menyambut bulan kelahiran Rosulullah SAW, atau dalam bahasa madura dikenal dengan istilah “cocoghen”.
Namun Kali ini ada yang berbeda dengan acaranya, kalau sebelumnya hanya cocoghen sederhana bersama Asatidz yang bertempat di musholla pesantren, sekarang semakin meriah karena dipimpin langsung oleh RKH. Muhammad Nasih Aschal dan dihadiri oleh RKH. Muhammad Karror Abdullah Schal sekaligus bersama Jam’iyah Shollu Comunity.
Acara yang bertempat di halaman pondok pesantren ini berlangsung sangat meriah, karena bukan hanya santri putra saja yang ikut serta dalam acara ini, namun santri putri juga ikut andil menyambut bulan kelahiran Rosulullah SAW ini, sehingga suasana Pesantren Syaichona Cholil dihujani dengan lantunan sholawat kerinduan kepadanya.
Saking agungnya sholawat kepada Rosulullah SAW ini, teringat dengan salah satu kisah seorang Bani Israil yang diceritakan dalam kitab Irsyadul Ibad, karangan Syeikh Zainuddin Bin Abdul Aziz Almalibary.
Diriwayatkan bahwasanya dahulu pada zaman nabi Musa AS ada seorang pendosa atau orang yang banyak melakukan kemunkaran dari Bani Israil, suatu ketika ia meninggal dunia, lalu orang-orang disana bukan malah menguburnya, tapi justru malah membuangnya, maka Allah SWT memberi wahyu kepada nabi Musa
“Wahai Musa, mandikan dia dan sholati…!, karena aku telah mengampuni dosa-dosanya.” kemudian nabi Musa AS bertanya, “Ya tuhanku, mengapa engkau mengampuninya? maka dijawab oleh Allah SWT “karena suatu ketika dia membuka taurat, lalu dia menemukan nama Muhammad di dalamnya dan kemudian dia bersholawat kepada Muhammad, oleh karena itu aku mengampuninya.”
Maha suci Allah SWT yang hanya karena bersholawat satu kali saja kepada kekasihnya, Sayyidina Muhammad SAW, dia mengampuni pendosa yang banyak melakukan kerusakan di muka bumi. Allahu a’lam.
Shollallahu Ala muhammad….
Shollallu alaihi wasallam…
Oleh : Fakhrullah, Demangan Barat Bangkalan, 1 Rabiul Awwal 1443 H.