ﻭﻣﻬﻤﺎ ﺑﻠﻎ ﺳﻦ اﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺴﺎﻣﺢ ﻓﻲ ﺗﺮﻙ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﻭاﻟﺼﻼﺓ ﻭﻳﺆﻣﺮ ﺑﺎﻟﺼﻮﻡ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺃﻳﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﻳﺠﻨﺐ ﻟﺒﺲ اﻟﺪﻳﺒﺎﺝ ﻭاﻟﺤﺮﻳﺮ ﻭاﻟﺬﻫﺐ ﻭﻳﻌﻠﻢ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺣﺪﻭﺩ اﻟﺸﺮﻉ ﻭﻳﺨﻮﻑ ﻣﻦ اﻟﺴﺮﻗﺔ ﻭﺃﻛﻞ اﻟﺤﺮاﻡ ﻭﻣﻦ اﻟﺨﻴﺎﻧﺔ ﻭاﻟﻜﺬﺏ ﻭاﻟﻔﺤﺶ ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﻐﻠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺒﻴﺎﻥ
Ketika sudah mencapai usia tamyiz (7 tahun), jangan beri keringanan untuk meninggalkan sholat atau bersuci (dan menurut ulama, sebagaimana yang disampaikan Imam az-Zabidi dalam kitab Syarh Ihya’ Ulumiddin mengutip beberapa riwayat hadits mengatakan: pada usia 10 tahun, orang tua diperkenankan memukul jika anak yang sengaja meninggalkan sholat serta mulai memisah tidurnya). Perintahkan puasa di sebagian bulan Ramadhan. Hindarkan dari pakaian sutera, dan emas. Ajarkan aturan-aturan syariat yang dibutukannya. Wanti-wanti anak agar jangan mencuri, makan suatu yang haram, khianat, bohong, perbuatan buruk, dan segala sifat buruk yang umum pada anak-anak.
ﻓﺈﺫا ﻭﻗﻊ ﻧﺸﻮﻩ ﻛﺬﻟﻚ ﻓﻲ اﻟﺼﺒﺎ ﻓﻤﻬﻤﺎ ﻗﺎﺭﺏ اﻟﺒﻠﻮﻍ ﺃﻣﻜﻦ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻑ ﺃﺳﺮاﺭ ﻫﺬﻩ اﻷﻣﻮﺭ، ﻓﻴﺬﻛﺮ ﻟﻪ ﺃﻥ اﻷﻃﻌﻤﺔ ﺃﺩﻭﻳﺔ ﻭﺇﻧﻤﺎ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻯ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻃﺎﻋﺔ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻭﺇﻥ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻛﻠﻬﺎ ﻻ ﺃﺻﻞ ﻟﻬﺎ ﺇﺫ ﻻ ﺑﻘﺎء ﻟﻬﺎ ﻭﺇﻥ اﻟﻤﻮﺕ ﻳﻘﻄﻊ ﻧﻌﻴﻤﻬﺎ ﻭﺃﻧﻬﺎ ﺩاﺭ ﻣﻤﺮ ﻻ ﺩاﺭ ﻣﻘﺮ ﻭﺃﻥ اﻵﺧﺮﺓ ﺩاﺭ ﻣﻘﺮ ﻻ ﺩاﺭ ﻣﻤﺮ ﻭﺃﻥ اﻟﻤﻮﺕ ﻣﻨﺘﻈﺮ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺳﺎﻋﺔ ﻭﺃﻥ اﻟﻜﻴﺲ اﻟﻌﺎﻗﻞ ﻣﻦ ﺗﺰﻭﺩ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻟﻵﺧﺮﺓ ﺣﺘﻰ ﺗﻌﻈﻢ ﺩﺭﺟﺘﻪ ﻋﻨﺪ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻳﺘﺴﻊ ﻧﻌﻴﻤﻪ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺎﻥ
Apabila anak sejak pertumbuhannya selalu diatur sebagaimana yang telah dijelaskan di muka, maka ketika mendekati baligh, ia akan mampu menerima penjelasan mengenai rahasia dibalik aturan-aturan itu. Maka jelaskan padanya, bahwa makanan adalah obat, tujuan mengonsumsinya hanyalah agar manusia kuat untuk menjalankan taat kepada Allah ﷻ. Yakinkan kepadanya bahwa dunia ini seluruhnya tiada arti karena tidak kekal, hanya sebentar. Kematian akan merampas semua kenikmatannya. Dunia hanyalah jalan yang ia lewati (atau tempat persinggahan), bukan rumah yang layak ia tempati. Sedangkan akhirat adalah rumah yang kekal abadi. Kematian selalu menunggunya setiap saat. Sedangkan orang cerdas adalah orang mempersiapkan bekal dari dunia untuk dibawa ke akhirat, sehingga di sana mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah ﷻ, dan mendapat keluasan nikmat berupa surga.
ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ اﻟﻨﺸﻮ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﻛﺎﻥ ﻫﺬا اﻟﻜﻼﻡ ﻋﻨﺪ اﻟﺒﻠﻮﻍ ﻭاﻗﻌﺎ ﻣﺆﺛﺮا ﻧﺎﺟﻌﺎ ﻳﺜﺒﺖ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﺜﺒﺖ اﻟﻨﻘﺶ ﻓﻲ اﻟﺤﺠﺮ ﻭﺇﻥ ﻭﻗﻊ اﻟﻨﺸﻮ ﺑﺨﻼﻑ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﺃﻟﻒ اﻟﺼﺒﻲ اﻟﻠﻌﺐ ﻭاﻟﻔﺤﺶ ﻭاﻟﻮﻗﺎﺣﺔ ﻭﺷﺮﻩ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭاﻟﻠﺒﺎﺱ ﻭاﻟﺘﺰﻳﻦ ﻭاﻟﺘﻔﺎﺧﺮ ﻧﺒﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﻋﻦ ﻗﺒﻮﻝ اﻟﺤﻖ ﻧﺒﻮﺓ اﻟﺤﺎﺋﻂ ﻋﻦ اﻟﺘﺮاﺏ اﻟﻴﺎﺑﺲ
Apabila pertumbuhan anak telah diatur dengan baik, maka saat baligh, kalimat-kalimat ini akan mudah ia terima, ada efek yang dahsyat, menancap kuat dalam hatinya sebagaimana ukiran yang terpahat indah pada batu. Namun bila selama masa pertumbuhan tidak diatur dengan baik, anak terlanjur terbiasa bermain-main, berbuat keburukan, kurang malu, banyak makan, bermewahan dalam berpakaian, gemar berias dan berbangga diri, maka hatinya pasti akan menolak kebenaran kalimat-kalimat ini, seperti tembok yang menolak tanah kering (tidak menempel).
ﻓﺄﻭاﺋﻞ اﻷﻣﻮﺭ ﻫﻲ اﻟﺘﻲ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﺗﺮاﻋﻰ ﻓﺈﻥ اﻟﺼﺒﻲ ﺑﺠﻮﻫﺮﻩ ﺧﻠﻖ ﻗﺎﺑﻼ ﻟﻠﺨﻴﺮ ﻭاﻟﺸﺮ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺃﺑﻮاﻩ ﻳﻤﻴﻼﻥ ﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﺣﺪ الجاﻧﺒﻴﻦ ﻗﺎﻝ صلى الله عليه وسلم: كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
Masa-masa awal inilah yang harus dijaga betul. Sesungguhnya anak dan jiwanya diciptakan bisa menerima kebaikan dan bisa menerima keburukan. Hanya kedua orang tuanyalah yang bisa menjadikan anak condong kepada salah satu sisi kebaikan atau keburukan. Rasulullah ﷺ: “Setiap anak, dilahirkan dalam keadaan fitrah (bersih dan suci tanpa dosa), hanya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, atau menjadikannya beragama Nasrani, atau menjadikannya beragama Majusi”. (HR. Bukhari No. 1319. Muslim No. 2658). Waallah A’lamu
?????? ???????
Penulis: Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
✍️ ??????? ??-????? ??? ????? ???????? ??? ???????? ??-??????? ???-??????| ????’ ?????????| ???? ??-????? ????? ?, ??????? 96.