DOA PENGHANCUR JIN DAN SETAN YANG MENGGANGU

oleh -3,551 views

Syaichona.net- Di antara doa perlindungan yang diajurkan Rasulullah ﷺ dari segala jahatan jin dan setan yang menggangu adalah:

أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرَّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَارِقٍ يَطْرُقٌ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Dikisahkan oleh Syaikh Najmuddin al-Ghaithiy (w. 982 h) dalam kitab Qishshatu al-Mi’raj yang di hasyiyahi oleh Abi al-Barakat Syaikh Ahmad bin Muhammad al-‘adwiy ad-Dardariy (w. 1201 h).

“Ketika Nabi Muhammad ﷺ sedang mengendarai Buraq, Nabi ﷺ tiba-tiba melihat ifrit dari golongan Jin yang sedang membawa sebilah obor. Saat Beliau menoleh ke belakang, beliau bisa melihat sosok Jin Ifrit dengan jelas.

Lantas Malaikat Jibril as berkata pada Nabi ﷺ:
“Maukah Anda aku ajarkan beberapa kalimat yang kalau Anda membacanya, maka nyala obornya akan padam dan ia akan tersungkur binasa.”

“Baiklah, Ajari Aku” sabda Nabi ﷺ.

Lalu Malaikat Jibril as berkata: “Ucapkan doa:

أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرَّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَارِقٍ يَطْرُقٌ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah ﷻ dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak akan bisa dilewati orang seseorang yang baik, maupun seorang penjahat, dari kejahatan segala sesuatu yang turun dari langit, dari kejahatan segala sesuatu yang naik ke langit, dari kejahatan segala sesuatu yang tersebar (bertaburan) di bumi, dari kejahatan segala sesuatu yang keluar dari bumi, dan kejahatan segala fitnah (kejahatan) malam dan siang, dari segala kejahatan yang datang pada malam dan siang hari, dan dari segala kejahatan yang datang, kecuali yang datang kepadaku membawa kebaikan wahai Dzat Yang Maha Penyayang.”

Begitu Nabi selesai membacanya, Jin Ifrit jatuh tersungkur dan padamlah nyala obornya.

Syaikh Ahmad bin Muhammad al-‘adwiy ad-Dardariy menjelaskan: “Barang siapa yang membaca doa ini, Selain terlindungi dari kejahatan makhluk yang baik dan jahat, pembacanya akan terlindungi dari semacam bala’ mala petaka dan musibah yang akan turun atau petaka yang akan naik disebabkan perbuatan-perbuatan maksiat yang mendapat murka Allah ﷻ seperti yang firmankan Allah ﷻ:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. As-Syura : 30) dan petaka-petaka lainya sebagaimana yang tersirat dalam arti doa tersebut.

Sementara dalam kitab Ihya’ Ulumiddin karya Hujjatu al-Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazaliy (w. 505 h) yang di syarahi oleh As-Sayyid Muhammad bin Muhammad al-Husainiy az-Zabidiy yang dikenal dengan sebutan Murtadha (w. 1205 h) yang diberi nama Ithafu as-Sadati al-Muttaqin mengatakan:

Diriwayatkan dari Abdurrahman ibni Abi Laili, beliau berkata: “Pada suatu hari Setan datang pada Nabi ﷺ yang sedang sholat, ditangannya terdapat nyala obor yang berkobar lantas ia berdiri di hadapan Nabi ﷺ . Nabi ﷺ membaca doa perlindungan namun Si Setan tetap tidak mau pergi lalu datanglah Malaikat Jibril as berkata: ucapkan doa:

أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرَّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَارِقٍ يَطْرُقٌ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Begitu Nabi ﷺ selesai membacanya, padamlah nyala obor di tangan setan dan tersungkur jatuh.

Sementara dalam Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal karya Abu Abbdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad asy-Syaibaniy (w. 241 h) mengtakan:

“Telah menceritakan kepada kami Sayyar bin Hatim Abu Salamah al-‘Anazi berkata; telah menceritakan kepada kami Ja’far yaitu Ibnu Sulaiman berkata; telah menceritakan kepada kami Abu at-Tayah berkata; saya bertanya kepada Abdureahman bin Khanbasy at-Tamimi yang pada waktu itu sudah tua usia, apakah kamu bertemu Rasulullah ﷺ? dia berkata; Ya. Lantas Abu at-Tayyah berkata: Apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ ketika datang setan kepadanya?. dia bersabda; “Setan datang secara bergemuruh kepada Rasulullah ﷺ pada malam itu dari lembah-lembah dan bukit-bukit dan di antara mereka ada yang membawa obor di tangannya, hendak membakar wajah Rasulullah ﷺ, lalu Jibril As turun menemui Rasulullah ﷺ dan berkata: Wahai Muhammad Ucapkanlah! Beliau bertanya, “Apa yang harus aku ucapkan?” Malaikat Jibril As berkata: ucapkalah:

أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرَّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَارِقٍ يَطْرُقٌ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Lalu api mereka padam dan Allah ﷻ menghancurkan mereka.” Waallahu A’lamu

Penulis: Abdul Adzim

Referensi:

✍️ Syaikh Abi al-Barakat Ahmad bin Muhammad al-‘adwiy ad-Dardariy| Hasyiyah Abi al-Barakat ala Qishshatu al-Mi’raj| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 84-85.

✍️ As-Sayyid Muhammad bin Muhammad al-Husainiy az-Zabidiy|Ithafu as-Sadati al-Muttaqin| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 8 hal 529.

✍️ Al-Imam Abu Abbdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad asy-Syaibaniy| Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal| Muassisu ar-Risalah juz 24 hal 200.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.