Mencetak anak yang sholeh sholehah, memang tidak mudah. Lebih-lebih anak sendiri. Karena boleh jadi seorang guru yang handal dan sukses menjadi pengajar dan pendidik anak orang lain, gagal mengajar dan mendidik anaknya sendiri. Kata orang, mengajar satu anak sendiri lebih sulit dari pada mengajar sepuluh anak orang lain.
Mengapa demikian? Karena seorang anak mengangap guru sebagai sosok panutan yang menampilkan suatu yang positif dan tidak setiap waktu bertatap muka sedangkan orang tua adalah tempat anak bermanja-manja, menadah segala keperluannya dan senyaksikan segala aktifitas orang tua setiap saat.
Lalu bagaimanakah cara mendidik dan membimbing anak yang benar menurut kaca mata Islam atau yang dikenal dengan sebutan Parenting Islami? Hingga para orang tua dikatakan sukses mencetak putra putri sholih sholihah didambakan surga.
Jauh-jauh hari Hujjatu al-Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusiy (w. 505 h) telah menulis Parenting Islami secara eksklusif dalam Magnum Opusnya Ihya’ Ulumiddin. Berikut simak pemaparan beliau secara serial isyaallah:
???? ??????? ???? ?? ???? ???????????, ???????? ??? ?????????? ????????.
واعلم أن الطريق في رياضة الصبيان من أهم الأمور وأوكدها والصبيان أمانة عند والديه و قلبه الطاهر جوهرة نفيسة ساذجة، خالية عن كل نقش و صورة. و هو قابل لكل ما نقش و مائل إلى كل ما يمال به إليه. فإن عود الخير و علمه، نشأ عليه، و سعد في الدنيا و الآخرة و شاركه في ثوابه أبواه و كل معلم له و مؤدب. و إن عود الشر و أهمل إهمال البهائم، شقي و هلك، و كان الوزر في رقبة القيم عليه، والوالي له. و قد قال اللّه عز و جل: يٰا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَ أَهْلِيكُمْ نٰاراً (التحريم : ٦).
“Ketahuilah! Mendidik anak merupakan hal yang sangat penting dan utama. Anak-anak yang terlahir adalah amanah yang harus dijaga oleh orang tuanya, hatinya suci, permata yang indah, polos dan bersih dari segala lukisan dan gambar. Hatinya senantiasa menerima suatu yang dilukisnya dan cendrung ikut pada sesuatu yang condong padanya. Bila ia dibiasakan pada perbuatan baik dan ilmu pengetahuan, maka ia akan tubuh menjadi orang yang baik dan berilmu. Ia akan beruntung di dunia dan akhirat. Kedua orang tuanya juga akan memperoleh pahala dari kebajikan yang kerjakan dan dari setiap pengetahuan serta etika yang ajarkan kepadanya. Sebaliknya bila seorang anak dibiasakan melakukan kejelekan dan dibiarkan berperilaku sebagaimana binatang, maka ia akan celaka dan rusak moralnya. Dosa-dosanya menjadi tanggungan orang yang mengasuhnya. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya: “????? ?????-????? ???? ???????! ??????????? ?????? ??? ?????????? ???? ??? ??????”. (QS. At-Tahrim: 6).
ومهما كان الأدب يصونه عن نار الدنيا، فبأن يصونه عن نار الآخرة أولى. وصيانته بأن يؤدبه ويهذبه،و يعلمه محاسن الأخلاق، ويحفظه من القرناء السوء، ولا يعوده التنعم، ولا يحبب إليه الزينة وأسباب الرفاهية، فيضيع عمره في طلبها إذا كبر، فيهلك هلاك الأبد. بل ينبغي أن يراقبه من أول أمره، فلا يستعمل في حضانته وإرضاعه إلا امرأة صالحة متدينة، تأكل الحلال، فإن اللبن الحاصل من الحرام لا بركة فيه، فإذا وقع عليه نشو الصبي انعجنت طينته من الخبث، فيميل طبعه إلى ما يناسب الخبائث.
Jika orang tua selalu menjaga anak dari panasnya api dunia, maka menjaga anak dari api akhirat tentu lebih penting. Hal yang terpaling penting dalam merawat anak adalah harus menjaganya, dengan cara : Mendidik, mengajarkan etika yang baik dan menjaganya dari teman yang buruk. Tidak boleh anak dibiasakan hidup enak, nyaman, dan tidak boleh anak dibiarkan suka berhias diri, berdandan, dan menyukai Rafahiyah (fasilitas serba cukup, mewah dan mahal). Maka anak yang terbiasa berhias dan hidup serba mewah, ia kelak ketika dewasa akan menjadi pemburu harta yang akan menyianyiakan seluruh umurnya hanya untuk mengejar kemewahan. Ia akan celaka selama lamanya.
Bahkan yang pertama kali harus diperhatikan (orang tua) sejak anak lahir adalah asupan makanannya. Jangan pernah bayi dirawat dan disusui wanita yang agamanya tidak benar dan wanita yang makan dari uang yang tidak halal. Sesungguhnya air susu ibu yangg diproduksi tubuh dari makanan haram tidak akan mengandung berkah. Jika anak meminum air susu yang tidak berkah maka darah daging bayi akan tumbuh besar degan bahan yang buruk. Akibatnya watak atau tabiat anak ini akan selalu tertarik kepada perkara yang buruk dan membenci kebaikan. ??????????…
Penulis: Abdul Adzim
✍️ ??????? ??-????? ??? ????? ???????? ??? ???????? ??-??????? ???-??????| ????’ ?????????| ???? ??-????? ????? ?, ??????? 93