“Santreh jiah, kodhuh ngakan pa kennyang, tedung pa tobuk ben ajher korangih.” (Madura-red)
Artinya : Santri itu, harus makan yang kenyang, tidur yang pulas dan belajar sedikit.
Petuah bahasa Madura di atas sangat familiar di kalangan santri Madura, dengan maksud dan tujuan yang sebaliknya. Yakni, santri itu, harus makan sedikit sudah merasa kenyang, tidur yang sebentar sudah merasa cukup dan belajar yang banyak masih merasa kurang.
Syahdan, ada seorang ibu sowan kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani ingin memondokkan anaknya. Lalu Syaikh menyuruh anak itu supaya bermujahadah dan suluk di jalannya ulama salaf.
Suatu hari ketika si ibu tadi mengunjungi anaknya di pondoknya Syaikh, dia mendapati anaknya dalam keadaan kurus kering dan memprihatinkan sedang memakan roti yang kasar.
Kemudian si ibu masuk ke tempatnya Syaikh, si ibu kaget karena melihat ada sisa tulang-tulang ayam yang sudah habis dimakan dagingnya dengan bersih di depannya Syaikh. Melihat itu, si ibu tadi bertanya kepada Syaikh tentang arti di balik itu semua.
Lalu Syaikh meletakkan tangannya ke tulang-tulang ayam tadi dan berkata,
قومي بإذن الله تعالى الذي يحي العظام وهي رميم
“Wahai tulang, bangunlah! Dengan izin Allah Ta’ala Yang Maha menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur.”
Kemudian tulang-tulang itu bangun semua menjadi ayam dan berkokok dengan nyaringnya, seraya berkata :
لا إله إلا الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولي الله رضي الله عنه
“Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah, Syaikh Abdul Qadir Waliyullah.”
وقال لها : إذا صار ابنك هكذا فليأكل ماشاء
Dan Syaikh berkata kepada si ibu tadi, “Jika anakmu sudah bisa seperti itu, maka makanlah apa saja.”
Inti dari petuah dan cerita di atas adalah peringatan bagi para penuntut ilmu agar tidak terlalu banyak makan, karena dari kekenyangan dapat menyebabkan doyan tidur dan malas belajar.
قال النبي ﷺ من أجاع بطنه عظمت فكرته وفطنت قلبه
Nabi ﷺ bersabda, “Barang siapa mengosongkan perutnya maka agung (cemerlang) pikirannya, dan cerdas hatinya.”
وقال النبي ﷺ ثلاثة تورث قسوة القلب؛ حب النوم وحب الراحة وحب الأكل
Dan Nabi ﷺ juga bersabda, “Tiga sifat penyebab kerasnya hati; suka tidur, malas-malasan dan banyak makan.”Dalam sejarahnya Syaichona Moh. Cholil hanya memakan kulit semangka, selama nyantri di Makkatul Murramah. Dan untuk buang hajad beliau pergi ke tanah halal, yang jarakanya ada yang mengatakan kurang lebih 3 kilo meter. Subhanallah.
Penulis: Shofiyullah El-Adnany
Publisher : Fakhrul
Sumber : Al-Lujainud Dani, Tanqihul Qaulil Hatsits