Syaichona.net- Sejauh yang kita ketahui kalau Asyura’ memiliki arti sepuluh. Sehingga definisi hari Asyura’ benar jika didenotasikan dengan hari kesepuluh dari bulan Muharram. Hari Asyura’ ini dinyatakan spesial karena memang berada dalam edaran bulan haram yang empat, tepatnya pada Bulan Muharram. Dan Allah SWT menyatakan agungnya pahala bagi orang yang melaksanakan ketaatan (Ibadah) pada hari itu. Masalah keistimewaan hari Asyura’ pun dijabarkan oleh Nabi Muhammad SAW saat para sahabatnya bertanya, dan beliau menjawab banyak hal istimewa pada hari itu, di antaranya Allah SWT menciptakan langit, gunung, dan bumi.
Sementara saya akan menitik fokuskan tulisan ini pada alasan dinamakan Asyura’ menurut beberapa ulama, meski rata-rata banyak ulama menyatakan kalau hari Asyura’ dinamakan demikian sebab terletak pada hari kesepuluh bulan Muharram. Namun ada sebagian dari mereka yang berdalih lain,
Mereka mengatakan bahwa dinamakan hari Asyura sebab urutan ke sepuluh dari kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada umat ini (Umat Nabi Muhammad SAW). Kesepuluh tersebut ialah: pertama bulan Rajab, kedua bulan Sya’ban, ketiga bulan Ramadhan, keempat Lailatul Qodar, kelima hari Fitri, keenam hari-hari yang sepuluh, ketujuh hari Arafah, kedelapan hari Nahar, kesembilan hari Jum’at, dan yang ke sepuluh adalah hari Asyura’.
Ada pula sebagian ulama yang berdalih kalau dinamakannya hari Asyura’ sebab pada hari itu Allah SWT memuliakan sepuluh nabi dengan sepuluh kemuliaan. Hal tersebut ialah: pertama, Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam AS. kedua, Allah SWT mengangkat Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi (diangkat ke langit). Ketiga, Allah SWT melabuhkan bahtera Nabi Nuh pada bukit judi, keempat dilahirkannya Nabi Ibrahim AS, Allah SWT memberinya julukan Kholil serta menyelamatkannya dari kobaran api raja Namrud.
Kelima, Allah menerima taubat Nabi Daud AS dan mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman. Keenam, Allah SWT menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub AS. Ketujuh, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dari (dilumat) laut dan menenggelamkan Fir’aun. Kedelapan, Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus AS dari perut ikan paus. Kesembilan, Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit. Kesepuluh, dilahirkannya Nabi Muhammad SAW.
Kaitan peristiwa dan momentum di atas sesuai dengan kata Asyura’, sehingga sangat pas dalih ulama-ulama di atas jika dikonotasikan terhadap kata Asyura.
Penulis : M3 Syaichona
Referensi: Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, al-Ghunyah, (cetakan Maktabah Sabiah)