Di ceritakan bahwa pada zaman dahulu di masa Nabi Musa AS ada seseorang yang sangat kaya raya, dia adalah sepupu Nabi Musa As, namanya adalah Qorun Bin Yashar Bin Qohis Bin Lawi Bin Ya’qub Bin Ishaq Bin Ibrahim, dia juga hafal kitab taurat, namun memiliki sifat munafik dan ia juga bekas pegawai Fir’aun
Suatu ketika turunlah perintah Allah SWT kepada kaum Nabi Musa AS agar mengeluarkan zakat, Qorun yang saat itu kaya raya enggan mengeluarkan zakat, disetiap seribu dinarnya dia hanya mengeluarkan satu Dinar saja, sedangkan zakat yang wajib di keluarkan adalah seperempat dari harta kekayaan
Harta kekayaan Qorun semakin hari semakin banyak hingga menumpuk seperti gunung, melihat hartanya yang banyak diapun semakin enggan untuk mengeluarkan zakat, kemudian Qorun berkata kepada kaumnya “Ketahuilah bahwa sesungguhnya Musa hanya ingin mengambil harta benda kalian….” maka kaumnya menjawab “Engkau adalah pemimpin kami, maka pemerintah lah sesuka hatimu”
kemudian Qorun berkata lagi “Datangkanlah padaku seorang perempuan biduan, saya akan menyuruhnya mengaku bahwa dia telah berzina dengan Musa”.Orang-orang memenuhi permintaan Qorun tersebut, kemudian Qorun memberinya seribu Dinar dan memerintahkannya agar mengaku telah berzina dengan Musa. Qorun berkata “wahai perempuan, nanti kamu harus mengatakan di hadapan banyak orang bahwa kamu telah berzina dengan Musa….!”
Kemudian Qorun mengumpulkan orang-orang di sana, setelah itu Qorun menghadap Nabi Musa dan berkata “wahai Musa, berilah kami nasehat yang mengena kepada orang banyak…!” maka nabi Musa memberikan nasehat yang di antara nasehatnya ialah : “barang siapa yang mencuri maka harus di potong tangannya, barang siapa yang menuduh zina pada orang lain sedangkan dia tidak punya saksi maka harus di pukul, dan barang siapa yang berzina Muhson maka harus di rajam’’.
Kemudian Qorun bertanya “Meskipun yang melakukannya itu engkau wahai Musa?” Musa menjawab “iya, meskipun saya sendiri…” Setelah itu qorun berdiri dan berkata “sungguh orang-orang Bani Israil telah mengira bahwa kamu telah berzina. Nabi Musa berkata “panggil orangnya…!” Setelah di panggil, nabi Musa berkata kepada perempuan itu “demi Allah yg telah menciptakan mu, yang telah membuat lautan, yang telah menurunkan kitab taurat, kamu harus jujur….!
Berkat pertolongan dari Allah SWT perempuan itu jujur dan berkata “wahai Nabi Allah Musa, engkau tidak pernah melakukan seperi apa yang di katakan Qorun, tapi qorunlah yg memerintahkanku untuk mengaku telah berzina denganmu hingga hamil, sedangkan saya takut kepada Allah SWT untuk mengaku telah berzina dengan utusannya…”
Kemudian nabi Musa AS sujud sambil menangis dia berkata ” Wahai tuhanku, apabila benar aku ini adalah utusanmu, maka tolonglah aku ini” Allah SWT kemudian memberi Wahyu kepada Nabi Musa dengan berkata “Wahai Musa, sungguh bumi ini telah aku jadikan agar mengikuti perintahmu, maka perintahkanlah bumi itu sesuka hati mu…!
Kemudian nabi Musa berkata kepada kaum Bani Israil “barang siapa di antara kalian yang masih ingin bersama Qorun, maka harus tetap bersamanya, dan barang siapa yang ingin bersamaku maka harus meninggalkan Qorun, kemudian banyak orang yang meninggalkan Qorun, kecuali dua orang yg masih tetap bersamanya.
Nabi Musa AS berkata pada bumi ” Wahai bumi, telanlah Qorun dan temannya…!” maka bumi menelannya sampai ke lututnya, qorun pun minta maaf kepada Nabi Musa atas perlakuannya, kemudian Nabi Musa memerintah kan lagi pada bumi agar menelannya, maka di telanlah Qorun sampai ke perut, Qorun dan temannya tak henti-henti minta maaf kepada Nabi Musa AS, namun nabi Musa AS menghiraukannya, Nabi Musa berkata lagi “telanlah dia dan temannya…!” maka bumi menelannya hingga sampai ke leher
Qorun tetap minta maaf kepada Nabi Musa AS, meskipun Nabi Musa AS menghiraukannya, Nabi Musa AS berkata lagi “Wahai bumi, telanlah Qorun dan temannya…! Maka tertelanlah Qorun dan temannya hingga tak terlihat lagi
Kaum Bani Israil ada yg berbisik “Mungkin Nabi Musa AS memperlakukan Qorun seperti ini hanya ingin mewarisi harta kekayaannya” Nabi Musa AS rupanya mendengar bisikan itu kemudian dia memerintahkan bumi agar menelan semua hartanya Qorun.
Oleh karena itu banyak orang yang mencari hartanya Qorun di perut-perut bumi karena menginginkan harta kekayaannya yang sekarang di kenal dengan istilah “mencari harta karun” Allahu a’lam.
Penulis : Fakhrullah
Referensi : Dzurrotun Nasihin | Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir al-khaubari | mahkota Surabaya | hal 334.