Allah ﷻ berfirman dalam al-Qur’an:
﴿ وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ﴾ [الحج:27].
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. (al-Hajj : 27).
Abu Abdullah, Abu al-Fadhl Muhammad ibnu Umar ar-Razi, atau lebih popular dengan nama Imam ar-Razi dan Fakhru ar-Razi (544 H /1149 M-606 H/1209 M) saat menafsiri ayat di atas dalam salah satu karya magnum-opusnya Tafsir Al-Kabir atau Mafatihu al-Ghuyub menjelaskan: Menurut mayoritas ulama tafsir, tak kala Nabi Ibrahim as selesai membangun Baitullah (Ka’bah) Allah ﷻ memerintahkan pada Nabi Ibrahim as:
“Berserulah (beritahukan) kepada manusia untuk mengerjakan haji”.
“Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memanggil semua manusia? Suaraku tidak akan sampai pada mereka”. Jawab Nabi Ibrahim as.
Allah ﷻ berfirman: “Wahai Ibrahim, tugasmu hanya memberitahukan pada mereka. Akulah yang akan menyampaikannya pada mereka”.
Setelah itu Nabi Ibrahim as naik ke bukit Shafa, disebutkan dalam versi lain gunung Abi Qubaisy, juga disebutkan dalam versi yang lain maqom Ibrahim.
Nabi Ibrahim as bertanya lagi: “Aku harus berkata apa?”.
Ucapkanlah :
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.”. Jawab malaikat Jibril dan Nabi Ibrahim as adalah manusia yang pertama kali melantunkan Talbiyah
Sedangkan menurut Ibnu Katsir nama lengkapnya Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi’i (1301 M/701-1372 M/774 H) dalam tafsirnya mengatakan: Setelah Nabi ibrahim as naik ke gunung Abi Qubais, Beliau memanggil semua manusia:
يا أيها الناس إن ربكم قد اتخذ بيتاً فحجوه
“Wahai manusia! Sesungguhnya Tuhan kalian telah membuat suatu rumah, maka berhajilah!”.
Konon, gunung-gunung merendah sehingga suaranya sampai ke seluruh penduduk bumi dan didengar oleh semua yang ada di dalam rahim dan tulang sulbi (tulang rusuk), dan semuanya menjawab panggilannya, baik bebatuan, tanah-tanah lengket, pepohonan dan setiap orang yang Allah catat, bahwa mereka akan pergi haji sampai hari kiamat. Dengan ucapan:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.
Kemudian Ibnu Katsir menambahkan: “Inilah yang terkandung dari apa yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair dan banyak lagi dari kalangan ulama salaf. Allahu a’lam (Allah-lah yang lebih mengetahuinya). Ibnu Jarir (Ath-Thabari) dan Ibnu Abi Hatim telah menyebutkan pembahasan tersebut dengan panjang lebar dalam tafsir mereka”.
Al-Qurthubiy nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-Anshari al-Qurthubi (610 H – 671 H) dalam tafsirnya memberikan penjelasan yang sedikit berbeda dengan Ibnu Katsir:
Setelah Nabi Ibrahim as naik ke gunung Abi Qubais, Beliau berteriak :
يا أيها الناس ! إن الله قد أمركم بحج هذا البيت ليثيبكم به الجنة ويجيركم من عذاب النار ، فحجوا
“Wahai manusia! sesungguhnya Allah ﷻ telah memerintahkan kalian semua untuk melaksanakan haji ke baitullah ini, supaya memberi pahala surga pada kalian dan menyelamatkan kalian dari siksa neraka. maka hajilah kalian!”.
Orang-orang yang berada di sulbi orang lelaki dan rahim perempuan menjawab :
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu”.
Sebagai mana yang telah di sampaikan Ibnu abbas dan Ibnu Jubair. Maka setiap orang yang menjawab di hari itu akan haji sesuai kadar jawabannya. jika menjawab sekali maka haji sekali. Jika menjawab dua kali maka haji dua kali. Semenjak itulah talbiyyah diberlaku (syari’at)kan dalam haji.
Juga terdapat satu riwayat dari Abi ath-thufail, mengatakan : Ibnu Abbas berkata pada saya : “Apa kamu tahu asal usul dari talbiyyah?”. Saya jawab : “Tidak tahu. Kemudian Ibnu Abbas berkata :
لما أمر إبراهيم – عليه السلام – أن يؤذن في الناس بالحج خفضت الجبال رءوسها ورفعت له القرى ؛ فنادى في الناس بالحج فأجابه كل شيء : لبيك اللهم لبيك.
“Ketika Nabi Ibrahim as diperintah menyeru manusia untuk haji, gunung-gunung merendahkan puncaknya, dan meninggikan desa-desa sekitarnya untuk Nabi Ibrahim as. Maka Nabi Ibrahim as memanggil manusia untuk haji, lalu semua yang ada muka bumi ini menjawab: “لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك”.
Allahu A’lamu bi Haqatihi
Penulis: Abdul Adzim
Referensi:
✍️ Tafsir Mafatihu al-Ghuyub. Daru al-Fikr. Juz 23, hal, 28-29.
✍️ Tafsir al-Qur’an al-Adzim Ibnu Katsir. Maktabah Awladu asy-Syaikh Lit-Turats. Juz 10, hal, 42-43.
✍️ al-Yasir fi Ikhtishar Tafsir Ibnu Katsir. Daru al-Hudati Lin-Nasyri. Hal, 1026.
✍️ Tafsir Jami’ al-Ahkami al-Qur’an lil-Qurtuby. Mu’asisatu ar-Risalah. Juz, 14 Hal, 361