Berangkat dari rasa ingin tahu tetang amalan yang dibaca para ulama saat hari raya, penulis mencoba membuka berapa kitab karya para ulama. Barang kali di sana ada satu atau dua keterangan yang mereka tinggalkan dalam literatur agung mereka untuk kita semua para pengagum dan pengikut setia ajaran dan jejak langkahnya.
Alhamdulillah, penulis menemukan catatan yang dicari dalam dua kitab yang mereka wariskan untuk umat ini.
Pertama, kitab ??????? ??-??????? ?? ?????????? ??-?????? karya Syaikh Abdurrahman bin Abdussalam bin Abdurrahman bin Utsman ash-Shufuriy asy-Syafi’i (w. 894 H), kedua kitab ????? ??-????? ?? ??-????? ?? ??-??’????? ??-??’???? ?????? ???????? ???-?????? karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Qudsi al-Malikiy asy-Syafi’i (w. 1335 H).
Dalam kitab tersebut tertulis:
________________________________________________
ﻓﻤﻤﺎ ﻳُﻄﻠﺐ ﻓﻲ ﻳﻮﻣﻬﻤﺎ ﻣﺎﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﻮﻧﺎﺋﻲ ﻓﻲ ﺭﺳﺎﻟﺘﻪ ﻭﻫﻮ: ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﻋﻴﺪ ﺑﻌﺪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﻓﻲ ﺩﻳﻮﺍﻧﻪ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﺇﻻ ﻣُﺤﻲ ﻋﻨﻪ، ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻳﻮﻡ القيامة ﺁﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﻠﻪ.
________________________________________________
Di antara amalan yang dianjurkan di dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah amalan yang telah disampaikan al-Wana’iy (w. 849 H) dalam Risalahnya, yaitu: “Barang siapa membaca Istighfar setelah sholat Subuh di hari raya sebanyak 100 kali, maka tidaklah tersisa di buku catatan amalnya satu dosa pun kecuali telah dihapusnya dan kelak di hari kiamat akan aman dari siksa”.
________________________________________________
ﻭﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ ( ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ ) ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻭﻗﺎﻝ: ﻳﺎﺭﺏ ﺇﻥ ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻄﻴﺖ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ، ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﻮﺍﺕ ﺇﻻ ﻳﻘﻮﻝ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ: ﻳﺎﺭﺣﻴﻢ ﺍﺭﺣﻢ ﻋﺒﺪﻙ ﻫﺬﺍ، ﻭﺍﺟﻌﻞ ﺛﻮﺍﺑﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ.
________________________________________________
“Barang siapa membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وبِحَمْدِهِ
Artinya: “Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya” sebanyak 100 kali di hari raya kemudian membaca doa:
ﻳَﺎﺭَﺏِّ ﺇِﻥَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋْﻄَﻴْﺖُ ﺛَﻮَﺍﺑَﻬَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﻘُﺒُﻮْﺭ
Artinya: “Wahai Tuhanku, Sesungguhnya aku berikan pahalanya pada ahli kubur”. Maka tidak tersisa satu pun dari orang-orang yang telah mati kecuali mereka di hari kiamat berkata:
ﻳَﺎﺭَﺣِﻴْﻢُ ﺍِﺭْﺣَﻢْ ﻋَﺒْﺪَﻙَ ﻫَﺬَﺍ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﺛَﻮَﺍﺑَﻪُ ﺍْﻟﺠَﻨَّﺔَ
Artinya: “Wahai, Dzat Yang Pengasih, berbelas kasihanilah Engkau terhadap hambamu ini, dan jadikan pahalanya sebuah surga”.
________________________________________________
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺸﻨﻲ ﻓﻲ ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻷﺧﻮﺍﻥ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ، ﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ” (ﺯﻳﻨﻮﺍ ﺍﻟﻌﻴﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺘﻬﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺲ ﻭﺍﻟﺘﺤﻤﻴﺪ ﻭﺍﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ) ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ (ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ ﻭﺃﻫﺪﺍﻫﺎ ﻷﻣﻮﺍﺕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺩﺧﻞ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻗﺒﺮ ﺃﻟﻒ ﻧﻮﺭ، ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﻗﺒﺮه ﺇﺫﺍ ﻣﺎﺕ ﺃﻟﻒ ﻧﻮﺭ ).
________________________________________________
Syaikh al-Fasyaniy (w. 978 H) dalam kitab Tuhfatu al-Akhwan dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah ﷺ bahwa Beliau bersabda: “Hiasilah dua hari raya dengan Tahlil, Taqdis (Subhanallah), Tahmid dan Takbir dan dari Nabi ﷺ, Beliau bersabda: “Barang siapa yang membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وبِحَمْدِهِ
Artinya: “Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya” sebanyak 300 kali (di hari raya) dan dihadiyahkan pada orang-orang muslim yang telah mati, maka akan masuk pada setiap kuburan 1000 cahaya dan Allah ﷻ akan menjadikan kuburannya kelak ketika mati 1000 cahaya”.
________________________________________________
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻫﺮﻱ: ﻗﺎﻝ ﺃﻧﺲ: ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ (ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻴﺪﻳﻦ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻳﺤﻲ ﻭﻳﻤﻴﺖ ﻭﻫﻮ ﺣﻲ ﻻ ﻳﻤﻮﺕ ﺑﻴﺪﻩ ﺍﻟﺨﻴﺮ، ﻭﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻗﺪﻳﺮ (ﺃﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ) ﻗﺒﻞ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﺯﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﺣﻮﺭﺍﺀ، ﻭﻛﺄﻧﻤﺎ ﺃﻋﺘﻖ ﺃﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﺭﻗﺒﺔ، ﻭﻭﻛﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻳﺒﻨﻮﻥ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﺪﺍﺋﻦ، ﻭﻳﻐﺮﺳﻮﻥ ﻟﻪ ﺍﻷﺷﺠﺎﺭ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ) ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻫﺮﻱ: ﻣﺎﺗﺮﻛﺘﻬﺎ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﺃﻧﺲ. ﻭﻗﺎﻝ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻣﺎﺗﺮﻛﺘﻬﺎ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.
________________________________________________
Az-Zuhri (w. 123/124 H) berkata, Anas bin Malik ra berkata, Nabi ﷺ bersabda: “Barang siapa membaca di setiap dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha):
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” sebanyak 400 kali sebelum melaksanakan sholat hari raya, maka Allah ﷻ akan berikan pahala 400 bidadari dan seakan-akan memerdekan 400 budak. Allah ﷻ mewakilkan pada malaikat agar membangunkan untuknya beberapa kota dan ditanamkan untuknya pepohonan sampai hari kiamat.
Az-Zuhri berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya, sejak aku mendengarnya dari Anas bin Malik ra.” dan Anas bin Malik ra berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya, sejak aku mendengarnya dari Nabi ﷺ.
Waallahu A’lamu
Penulis: ????? ?????
Referensi:
?Nuzhatu al-Majalis wa Muntakhabi an-Nafais karya Syaikh Abdurrahman bin Abdussalam bin Abdurrahman bin Utsman ash-Shufuriy asy-Syafi’i| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 1 hal 229.
?Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Qudsi al-Malikiy asy-Syafi’i| Kanzu an-Najah wa as-Surur fi al-Ad’iyati al-Ma’tsur allati Tasyrahu ash-Shudur| Daru al-Hawiy hal 269-270.
?????? ???? ???????????