Syaichona.net- Dahulu Ada seorang laki-laki Yahudi yang sangat mencintai seorang perempuan Yahudi juga, saking cintanya dia gelisah tidak enak makan tidak enak minum dan sebagainya, karena tidak kuat lagi, dia pergi mengadu kepada imam Atho’ salah satu imam besar pada saat itu, dia berkata kepada imam Atho’ “ya syaikh saya sedang di rundung cinta, sampai-sampai saya tidak tidak enak makan tidak enak minum, saya bingung harus bagaimana, tolong berilah saya solusi…”
kemudian imam Atho’ menuliskan basmalah di suatu kertas putih dan menyuruh orang Yahudi itu agar menelannya, selang beberapa lama hilanglah rasa cinta dalam hatinya itu dan sudah tidak memikirkan kekasihnya lagi bahkan di hatinya terpancar nur cahaya Allah SWT sehingga pergilah orang Yahudi tadi kepada imam Atho’ untuk yang kedua kalinya dan mengatakan kepada imam Atho’ bahwa cinta yg asalnya menggebu-gebu sudah tidak ada, dia pun kemudian masuk Islam sebab barokah basmalah tersebut
keesokan harinya ketika wanita yang di cinta oleh orang Yahudi itu mendengar bahwa laki-laki yg selama ini mengejar-ngejarnya itu telah berhenti dan tidak mencintainya lagi bahkan sudah masuk Islam maka si perempuan juga pergi menemui imam Atho’ dan berkata kepada imam Atho’ “ya Syaikh saya adalah perempuan yang di cintai laki-laki kemaren saya ingin bertanya padamu bagaimana caranya masuk ke surga? Imam Atho’ menjawab “jika engkau ingin masuk surga maka harus membuka pintu surga terlebih dahulu…” kemudian bertanya lagi “dengan apa aku bisa membuka pintu surga?” di jawab oleh imam Atho’ “cara membukanya yaitu dengan membaca bismillahirrahmanirrahim
perempuan tersebut langsung membaca basmalah dan masuk Islam seketika itu juga, kemudian ketika tidur dia bermimpi melihat surga, dia melihat kubah-kubah dan istana yg di atasnya bertuliskan lafadz bismillahirrahmanirrahim , dia membacanya dan berdoa kepada Allah SWT ” ya Allah keluarkan lah saya dari kesusahan dunia ” Allah SWT langsung meng ijabh doanya dan mewafatkan perempuan tersebut dia pun mati syahid seketika itu juga. Allahu a’lam.
Penulis : Ali Mutowaf
Editor : Fakhrullah
Referensi : An-nawadzir | imam qolyubi | Al-Hidayah | hal 18.