TANDA KHS. ABDULLAH SCHAL PENERUS SYAIKHONA KHOLIL DALAM MEMBESARKAN DEMANGAN

oleh -3,017 views

Syaichona.net- Kabupaten Bangkalan yang menjadi rujukan dalam menuntut ilmu bagi para santri khususnya Pesantren yang di asuh oleh Syaichona Moh. Cholil Bangkalan maha guru ulama Nusantara pada masa itu semakin luntur (berkurang) pasca wafatnya Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

Hal itu dikerenakan Putranya KH. Imron bin Syaichona Moh. Cholil sering uzlah ke luar Pondok Pesantren Demangan, konon dikatakan beliau ingin memberikan kesempatan kepada alumninya agar bisa mengembangkan ilmu mereka, sehingga banyak sekarang Pesantren-pesantren besar dari para alumni Santri Syaichona Moh. Cholil.

Andaikan pada saat itu, KH. Imran membesarkan Pondok Pesantren maka pesantren-pesantren yang didirikan oleh para alumninya tidak akan besar seperti sekarang.

Pada masa itu praktis aktifitas di Pesantren semakin menurun bahkan para santripun tinggal sedikit, itupun tidak banyak yang bertahan lama di Pesantren.

Salah satu santri Syaichona Moh. Cholil yang bernama KH. Moh. Rowi dari Desa Mancengan Modung berkata “Kelak keturunan Syaichona Moh. Cholil yang akan menggantikan beliau (Syaichona Moh. Cholil) dalam membesarkan Pesan Demangan adalah yang mempunyai penyakit poroh (Borok) dipusarnya,’’.

Kebetulan H. Shobir salah satu santri yang melayani KHS. Abdullah Schal kalau beliau pulang dari Pondok Pesantren Sidogiri, melihat KHS. Abdullah Schal mempunyai penyakit borok di pusarnya.

Anehnya penyakit tersebut tidak mengeluarkan nanah yang seperti biasanya, akan tetapi hanya mengeluarkan air yang tidak menimbulkan bau sedikitpun.

Dan di kemudian hari perkataan KH. Rowi salah satu santri Syaichona Moh. Cholil itu terbukti bahwa penerus Syaichona Moh. Cholil dalam membesarkan Pondok Pesantren Demangan adalah keturunannya yang mempunyai penyakit borok di pusarnya yaitu KHS. Abdullah Schal.

Hal itu terbukti pada saat KHS. Abdullah Schal memulai kontribusinya di dalam mengembangkan Pondok Pesantren. Dengan kealimannya menguasai berbagai ilmu beliau mulai mengajari para santrinya dengan kesabaran serta merintis berbagai pengajian rutinan yang juga di ikuti oleh para alumninya.

Dari pengajian rutinan inilah Masyarakat mulai percaya bahwa penerus Syaichona Moh. Cholil telah datang. Lambat laun santri-santri mulai berdatangan sehingga menjadi besar kembali seperti sekarang ini.

Tak hanya itu KHS. Abdullah Schal juga berdakwah ke berbagai pelosok pedesaan menyebarkan syariat islam siang dan malam beliau tanpa henti berdakwah, meskipun saat itu kendaraan sangatlah sulit, jalan-jalan pun masih sempit untuk di lewati kendaraan.

Selain itu masyarakat Madura pada saat itu masih sangat awam tentang ilmu syariat, budaya mereka masih sangat kental dengan kekerasan dan hal ini turut memper sulit dakwah KHS. Abdullah Schal.

Berbagai hambatan dan rintangan beliau hadapi dengan kesabaran, dengan dakwah persuasif seperti yang dilakukan oleh para Wali Songo terdahulu, lambat laun Masyarakat mulai mengikuti beliau seperti yang telah dilakukan oleh Syaichona Moh. Cholil.

Penulis : Fakhrul

Editor : Ach. Soim

 

 

 

 

 

 

 

 

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.