BUAH DAN KULIT TAUHID
Hujjatu al-Islam Abu al-Hamid ath-Thusi (505 هـ) mengatakan: Tauhid itu terbagi dua macam, pertama terbagi pada buah dan buahnya buah (inti sari), yang dimaksud buah adalah hati dan yang maksud buahnya buah adalah minyak yang dihasilkan dari buah tersebut. Kedua, terbagi pada kulit dan kulitnya kulit sebagaimana buah Badam (almond. Ing) ada yang mengatakan buah pala, yang mempunyai dua kulit, yaitu kulit luar dan kulit dalam. Yang dimaksud kulit luar adalah mengucapkan لا إله إلا الله namun hatinya alpa sedangkan yang dimaksud kulit bagian dalam adalah tauhidnya orang munafiq yang hanya bermanfaat selama mereka hidup di dunia dan ketika mati akan dimasukkan ke neraka.
Adapun perumpamaan buah Badam adalah tauhidnya orang mukmin. Namun buah Badam tentu tidak lepas dari sesuatu yang lain, yang tidak ada faidahnya seperti kulit lembut yang menutupi, begitu juga tauhidnya orang mukmin yang tidak akan lepas dari godaan dunia dan yang dimaksud minyak buah Badam adalah tauhidnya seorang Arif Billah. Dimana minyak tidak akan bercampur dengan suatu apapun, begitu juga seorang Arif Billah yang berada dalam maqam iklas, tidak akan melihat pada siapapun kecuali Allah ﷻ kerena itu ketika dikatakan pada al-Junaid al-Baghdadi (297 هـ) saat menjelang naza’ (tercabutnya ruh): “Ucapakanlah لا إله إلا الله”. Al-Junaid berkata: “Aku tidak pernah melupakan-Nya, maka aku selalu mengingat-Nya” dan Dzun Nun al-Mishri (245 هـ) berkata: “Tidaklah menyenangkan dunia kecuali ingat pada-Nya dan tidaklah menyenangkan akhirat kecuali dengan rahmat-Nya serta tidaklah menyenang berda berada di surga kecuali melahat-Nya.
Kemudian pasca wafatnya Zubaidah (nama lengkapnya Ainun Zubaidah binti Ja’far (216 هـ) istri dari raja Harun ar-Rasyid yang terkenal sholehah dan wara’) Al-Imam al-Ghozali bertanya dalam sebuah mimpi: “Apa yang diperbuat Allah ﷻ padamu Ratu Zubaidah ???”.
“Allah ﷻ telah mengampuniku dengan empat kaliamat:
1- لا إله إلا الله أفني بها عمري
Dengannya sirnah usiaku
2- لا إله إلا الله أدخل بها قبري
Dengannya aku masuk liang kubur
3- لا إله إلا الله أخلو بها
Dengannya aku bersemedi
4- لا اله إلا الله ألقى بها ربي
Dengannya aku bertemu Tuhanku”. Jawab Zubaidah.
Waallahu A’lamu
Penulis: Abdul Adzim
? الكتاب: نزهة المجالس ومنتخب النفائس(20/1)
المؤلف: عبد الرحمن بن عبد السلام الصفوري (المتوفى: 894هـ).