SYAICHONA.NET- Melalui Lajnah Turots Ilmi Syaikhona kholil, Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil mengadakan pengajian sekaligus ijazah kitab Tashriful Izzi bi Syarhi Wa Ma’na Syaichona Cholil oleh Lora Ismail Al- Ascholy yang didampingi Lora Utsman Hasan dan Lora Ismail Al- Kholili yang bertempat di musholla pesantren Rabu malam (13/01).
Pembacaan sholawat oleh jamiyah Nasyid Islami menjadi pembuka berjalannya acara pengajian tersebut yang diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.
Lora Ismail Al- Ascholy dalam pengajian tersebut menyampaikan bahwa kitab Tashriful Izzi merupakan kitab yang tingkatannya lebih tinggi dari kitab Al-Bina yang khusus dipelajari oleh pemula, dan Syaichona Cholil meletakkan kitab Tashriful Izzi ini dalam urutannya yaitu setelah kitab Al-Bina.
kitab tashriful izzi ini dapat diketahui maksudnya bagi orang yang sudah mempelajari kitab seperti Al-Bina, Amtsilatut Tashrifiyyah dan lainnya.
Selain itu beliau menyampaikan Syaichona Cholil dalam metode pengajarannya yaitu dengan memaknai kitab kemudian diberikan kepada muridnya dalam keadaan sudah dimaknai sehingga kewajiban murid pada saat itu Cuma memahami apa isi dari materi tersebut, hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman antara makna dan apa yang telah disampaikan oleh guru.
Oleh karena itu dengan salah satu metode yang telah diterapkan oleh Syaichona Moh. Cholil ini bisa membuat semua muridnya itu berhasil serta sukses karena tidak terbebani dengan sesuatu yang lain yang menyebabkan sulit untuk focus.
“Dalam pengajarannya ini merupakan salah satu metode Syaichona Cholil yang dapat membuat semua muridnya berhasil karena tidak terbebankan dengan beberapa hal yang mengharuskan dia untuk fokus”, jelas Lora Ismail Al-Ascholy.
Dalam pengajian tersebut Lora Ismail Al- Kholili ikut menyampaikan bahwasanya kitab Izzi ini menunjukkan bahwa beliau (Syaichona Moh. Cholil) merupakan orang yang Al-Alim, Al-Muhaqqiq, Al-Rabbani, karena beliau tidak main-main dalam melayani ilmu. Dan kita bisa mengetahui keagungan serta karakter seorang ulama itu dari karangan-karangannya.
Lora Ismail Al- Kholili menegaskan bahwa Syaichona Cholil bukan seorang ulama yang hanya mengandalkan karomah saja, karena beliau memang orang yang alim secara hakikat sehingga waktu di zamannya (Syaichona Moh. Cholil) bangkalan bisa menjadi kakbatul ilmi (kotanya Ilmu) yang menjadi tujuan santri di seluruh penjuru negeri.
“Syaichona Moh. Cholil ini bukan seorang ulama yang hanya mengandalkan karomah beliau secara hakikatnya memang orang yang Alim AL- Allamah sehingga di zamannya bangkalan bisa menjadi kakbatul ilmi yang menjadi tujuan santri dari seluruh penjuru negeri”, tutur Lora Ismail Al- Kholili.
Di akhir penyampaian Lora Utsman Hasan berpesan kepada seluruh santri untuk menulis ulang karangan kitab Syaichona Cholil khususnya kitab Izzi ini dengan diniati mengaji langsung kepada Syaichona Cholil supaya kita bisa lebih dekat dengan Syaichona Cholil karena ketika kita menulisnya kita dapat merasakan ikatan batiniyah beliau pada setiap kalimat yang kita tulis.
“Setelah usai dari sini kalian jangan meletakkan dan membiarkan kitab ini tapi tulis kembali memakai tangan, dengan diniati mengaji langsung pada Syaichona Cholil supaya kita bisa semakin dekat dengan beliau karena saat menulis kita bisa merasakan ikatan batiniyah beliau pada setiap kalimatnya”, pesan Lora Utsman Hasan.
Pengajian kitab Tashriful Izzi bi Syarhi Wa Ma’na Syaichona Cholil tersebut di tutup dengan pemberian ijazah kepada seluruh santri oleh Lora Utsman Hasan dari Hadrotul Al- Allamah KH. Ahmad Barizi bin KH. Muhammad Fathullah lan bulan.
Reporter : Bachruddin Alam