SYAICHONA.NET- Pada saat KH. Cholil berusia sebelas tahun ia mau mondok ke Pondok Pesantren Winongan yang pada saat itu pengasuhnya KH. Abu Darrin, ia terkenal alim terutama dalam masalah gramatika bahasa arab dalam bidang Nahwu dan Shorrofnya. kemasyhuran KH. Abu Darrin tidak hanya di wilayah Pasuruan akan tetapi sampai pada daerah Madura, sehingga banyak orang yang ingin mondok ke sana.
Ketika KH. Cholil berangkat ingin mondok kepada KH. Abu Darrin setelah tibanya di pesantren Winongan, KH. Abu Darrin telah meninggal dunia tetapi kemauan KH. Cholil untuk mengaji pada KH. Abu Darrin sangat bulat, ia menghampiri makam KH. Abu Darrin kira-kira tujuh hari dari wafatnya (KH. Abu Darrin). ‘’Kenapa Kyai wafat, saya belum ngaji dan saya mau mengaji pada kyai’’ gumam KH. Cholil di dekat makamnya KH. Abu Darrin.
Setelah itu KH. Cholil tawaf di makam KH. Abu Darrin, siang dan malam KH. Cholil tidak berhenti untuk membaca Al-Qur’an hingga sampai empat puluh satu hari, kemudian KH. Cholil tertidur dan bermimpi di datangi KH. Abu Darrin ketika bangun KH. Cholil langsung menjadi alim ia hafal kitab Alfia, Imriti dan Kitab Ibnu Aqil.
Penulis : Fakhrul
Editor : Ach. Soim