Dalam satu riwayat yang lain dari Abi Zahra, seorang tukang adzan di Masjid Baiti al-Muqaddas, beliau berkata : “Suatu ketika saya sholat di Baitul Muqaddas, lalu saya sholat witir di padang pasir, tiba-tiba aku dilanda kantuk sehingga saya tertidur, akhirnya pintu kota pun di tutup. Saya tidak terjaga sama sekali, melainkan setelah mendengar suara halus sayap-sayap malaikat yang telah memenuhi padang pasir. Salah satu malaikat yang denganku berkata :”Apakah Anda manusia?”
“Ya”. Jawab saya
Lalu saya jelaskan bahwa saya tertidur disitu. Ia berkata :”Tidak apa-apa”.
Kemudian saya mendengar suatu suara disebelah kananku mengucapkan :
سُبْحَانَ الدَّائِمِ الْقَائِمِ، سُبْحَانَ الْقَائِمِ الدَّائِمِ، سُبْحَانَ الْوَاحِدِ الْأَحَدِ، سُبْحَانَ الْفَرْدِ الصَّمَدِ، سُبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّومِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَ بِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ الْحَيِّ الَّذِي لا يَمُوتُ، سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ، سُبْحَانَ رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَ الرُّوحِ، سُبْحَانَ الْعَلِيِّ الْأَعْلَى، سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”.
Dan suara disebelah kiriku mengucapkan ucapan yang serupa. Dan akhirnya malaikat-malaikat yang ada di situ semuanya mengucapkan tasbih tersebut. Maka saya bertanya kepada Malaikat di dekatku :”Siapakah malaikat disebelah kanan itu?”
”Itu adalah Jibril”. Jawabnya.
Saya bertanya lagi :”Dan disebelah kiri itu siapa?”.
”Itu Mikail” Jawabnya.
Lalu saya berkata kepadanya :”Apa pahala bagi orang yang mengucapkan tasbih seperti yang kalian ucapkan ini?”
Ia menjawab : ”Barang siapa mengucapkan seperti apa yang kami ucapkan sebanyak hitungan hari dalam setahun, setiap hari satu kali atau jadikan satu (dibaca 360 kali satu kaligus), maka kelak akan melihat tempatnya di surga”
Saya berkata dalam hati :”Mungkin saya tidak akan hidup sampai satu tahun untuk mencukupi hitungannya, maka lebih baik saya berkhalwat dan saya baca sekaligus 360 kali”.
Setelah mengamalkanya, aku bermimpi bertemu Allah ﷻ di surga tempatku, kemudian aku berangkat haji ke Makkah. Di sana aku bertemu ar-Rabi’, aku menceritakan mimpiku padanya dan mengajirinya bacaan tasbih yang aku baca. Ketika di tahun berikutnya aku bertemu lagi dengan ar-Rabi’, ia lalu mengucap terima kasih kepadaku dan berkata: “Aku telah mengamalkan bacaan tasbih yang kau ajarkan padaku setalah itu aku dapat melihat tempatku di surga, aku bersyukur alhamdulillah telah banyak menyaksikan suatu yang baik berokah bacaan taabih itu dan kemudian sebagian orang telah banyak meriwayat bacaan tasbih itu dari aku.”
Waallahu A’lamu
Penulis: Abdul Adzim
?Dikutip dari kitab al-Qirthaas Syarhu Ratib al-Imam Umar bin Abdurrahaman bin Aqil al-Aththas Baalwiy al-Hadramiy karya al-Habib Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husain bin Umar al-Aththas Baalwiy al-Hadramiy (w. 1172 H).