Syaikh An-Nasyiri dari riwayat Muhammad bin Sama’ah, beliau mengisahkan: “Selama 40 tahun Aku tidak pernah tertinggal takbiratul ihramnya imam dalam sholat berjemaah dalam sholatku (selalu istoqomah dalam shalat Jama’ah) kecuali satu kali, yaitu ketika ibuku meninggal dunia. Saat itu aku sibuk mengurus jenazah ibuku hingga aku ketinggalan sholat berjemaah.
Aku sangat sedih dibuatnya karena harus kehilangan 25 derajat pahala, akhirnya aku melakukan shalat 25 kali rakaat untuk menambal pahala sholat jama’ah yang aku tinggalkan.
Ketika aku tertidur, aku bermimpi didatangi seseorang sembari berkata kepadaku:
“Benar engkau telah melakukan shalat 25 kali rakaat, namun shalat yang engkau lakukan tidak diamini oleh para Malaikat (karena tidak berjemaah.”
Dari kisah ini bisa dipetik hikmahnya bahwa shalat berjemaah itu sangat besar keutamaan pahalanya yang tidak bisa digantikan dengan sholat sendirian meskipun dilakukan sebanyak 25 kali karena dalam shalat jama’ah terdapat waktu spesial yaitu ketika seorang Makmum membaca Amin bersamaan dengan Aminnya Imam, maka para Malaikat turut mengucapkan Amin bersama mereka. Artinya doa yang dipanjatkan pasti dikabulkan.
Wallahu A’lamu
Penulis: Rido An-Nafis
Disadur dari kitab Irsyadul ‘Ibad hal:25 Maktabah Al-Hidayah Surabaya.