Syaichona.net– Diceritakan dari salah satu santrinya Habib Umar bahwa Syaichona Moh. Cholil hidupnya itu semasa dengan Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi pengarang kitab Simthudduror.
Saat Syaichona Moh. Cholil bersilaturrahmi ke pada Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi ketika mereka bertemu maka saling merangkul satu sama lain meskipun mereka tidak saling mengenalnya di dunia.
Tidak lama kemudian Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi memberitahukan kepada santrinya “ini adalah seorang waliyullah dari Indonesia” tuturnya.
Dan Ketika Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi berbincang-bincang bersama Syaichona Moh. Cholil, anehnya mereka berbicara menggunakan Bahasa Madura, padahal Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi tidak mengetahui Bahasa Madura.
Baca Juga :
- Karomah Syakhona Kholil Bangkalan, Sholat sambil tertawa
- Santri Syaikhona Kholil yang di juluki Macam
Kemudian salah satu dari santrinya Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi bertanya pada sang Habib setelah Syaichona Moh. Cholil pulang.
“Apa guru mengenal orang tadi ?”.tuturnya.
maka Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi berkata “Saya bertemu dengan Syaichona Moh. Cholil di tempat alam malakut, saya di sana bertemu dengan dua orang dan yang satunya itu KH. Hasan Genggong yang merupakan santrinya Syaichona Moh. Cholil ’’.jawabnya.
Cerita tersebut sampai saat ini masih masyhur di kota tarim.
Dikutip dari RKH. Fakhrillah Aschal Pada saat Pengajian rutin Asschol Pusat tepat pada tanggal 1 Rabiul Awal 1442 H, beliau menceritakan Syaichona Moh. Cholil Bangkalan yang mashur di kota tarim.
Penulis : Fakhrul
Editor : Ach. Soim