Di antara Alghaz (teka-teki ilmiyah) yang sempat diabadikan ulama di era sahabat adalah Alghaz yang diriwayatkan oleh al-Hafidz Abu Wasim dengan sanad yang bersambung pada Ibnu Abi Malikah. Beliau berkata: “Pada suatu hari putra Heraklius mengirimkan surat pada Mu’awiyah bin Abi Syufyan ra, Khalifah pertama Dinasti Umayyah tentang tiga persoalan tertentu:
Pertama: “Dimanakah tempat bila Anda berada di sana. Anda tidak tahu di mana Qiblat Anda?
Kedua: “Dimanakah tempat, matahari pernah terbit di sana namun sebelum dan sesudahnya matahari tidak pernah terbit lagi?”
Ketiga: “Apa yang dihapus pada rembulan?”
Mu’awiyah ra lalu mengumpulkan para sahabat yang hidup di zamannya dan meminta pendapat mereka. “Siapakah yang bisa menjawab tiga pertanyaan dari putra Heraklius ini?”
Menurut sebagian ulama, Ibnu Abbas ra yang akhirnya menjawab pertanyaan itu. Berikut jawabannya:
Pertama: “Adapun tempat bila Anda berada di sana. Anda tidak tahu di mana Qiblat Anda adalah bila Anda berada di tengah-tengah Ka’bah.
Kedua: “Adapun tempat matahari pernah terbit di sana namun sebelum dan sesudahnya matahari tidak pernah terbit lagi adalah lautan yang pernah dibelah oleh Nabi Musa as.”
Ketiga: “Sedang sesuatu yang dihapus pada rembulan adalah tanda malam sebagaimana yang difirmankan Allah:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً… [الإسراء: ١٢]
“Dan Kami jadikan malam dan siang itu dua tanda (yang membuktikan kekuasaan kami), maka Kami hapuskan tanda malam itu (sehingga menjadi gelap-gelita), dan Kami jadikan tanda siang itu terang…” (QS. al-Isra’ Ayat 12).
Setelah itu Mu’awiyah ra menulis semua jawabannya dan dikirimkan pada putra Heraklius yang kemudian membelasnya dengan ucapan:
هذا من كنزك ولا كنز أبيك، وما خرج هذا إلا من أهل بيت نبوة
“Jawaban ini bukanlah keluar dari kecerdasan Anda juga bukan dari kecerdasan Ayah Anda, dan jawaban ini tidaklah keluar kecuali dari ahli bait (keluarga dan kerabat) kenabian.”
Waalahu A’lamu
Referensi:
? Syaikh Tajuddin Abdul Wahhab bin Ali bin Taqiyuddin Abdul al-Kafi as-Subkiy| Darul al-Kutub al-Ilmiya juz 2 hal 314-315.
? Tarikh Madinatu Damsyik| Abi al-Qasim Ali bin al-Husain Ibnu Hibatillah bin Abdullah atau Ibnu ‘Asakir| Daru al-Fikr juz 73 hal 199-200.