Diceritakan dari Dzun Nun al-Mishriy. Pada suatu hari aku terbesit dalam hati untuk pergi menuju pinggir sungai, sesampai disana aku melihat seekor kalajengking yang sedang berjalan. Aku pun berjalan mengikuti kalangjengking itu hingga ia bertemu dengan seekor katak dan menaiki punggungnya dan keduanya melanjutkan perjalanan dengan menyebrangi sungai.
Dengan menggunakan perahu, aku tergiur menyeberangi sungai terus mengikuti dua binatang itu. Ketika sampai ditepian kalajengking itu turun dari punggung katak. Kemudian kalajengking itu melanjutkan perjalanan hingga berada disiai seorang pemuda yang sedang tidur pulas.
Tiba-tiba datang seekor ular mendekati pemuda tersebut dan hendak mematuknya, melihat ancaman ular, kalajengking itu berlari untuk menyelamatkan sang pemuda dari serangan ular. Maka terjadilah pertengkaran sengit antara kalangjengking dan ular, keduanya saling mematok dan akhirnya sama-sama mati, sehingga membuat pemuda itu selamat dari ancaman ular.
Kisah ini berawal dari penjelasan tentang sifat Ar-Rohman (Kasih sayangnl) Allah SWT, yang tidak akan pernah bisa dimiliki hamba-hambanya.
Lebih jelasnya, Allah SWT ingin menyelamatkan hambanya melalui seekor kalajengking, untuk membuktikan bahwa Dialah Sang Maha Pengasing dan Penyayang.
Oleh : Rido An-Nafis
Referensi
•Khazinatul Asror hal 102 Al-hidayah
•Tafsirul Ruhul Bayan juz:01 hal:06