Hujjatu al-Islam al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazaliy dalam Ihya Ulumiddinnya mengatakan: “Yazid bin Mu’awiyah pernah bertutur kisah: Suatu hari saya dibawa Ayahku (Mu’awiyah bin Abi Sufyan) mengunjungi Ahnaf bin Qais. Ketika di kediaman Ahnaf bin Qais, Ayahku berkata dan bertanya pada Ahnaf bin Qais: “Apa pendapatmu tentang seorang anak?”
Ahnaf bin Qais menjawab:
يا أمير المؤمنين ثمار قلوبنا وعماد ظهورنا ونحن لهم أرض ذليلة وسماء ظليلة وبهم نصول على كل جليلة فإن طلبوا فأعطهم وإن غضبوا فارضهم يمنحوك ودهم ويحبوك جهدهم ولا تكن عليهم ثقلا ثقيلا فيملوا حياتك ويودوا وفاتك ويكرهوا قربك.
“Wahai Amirul Mukminin! Anak-anak kami adalah buah-buah ranum kalbu-kalbu kami, tiang-tiang saka punggung-punggung kami. Kami bagi mereka adalah bumi yang patuh pada perintahnya dan langit-langit tempat berteduh mereka. Dengan mereka kami bisa sampai pada segala keagungan dan kemulian. Bila mereka meminta, kami senatiasa memberikan dan bila mereka marah kami senantiasa merelakan. Sayangilah dan kasihanilah mereka serta cintailah mereka sekuat kadar kemampuan Anda, janganlah Anda merasa berat dan menutup pintu pemberian pada mereka, bila tidak maka mereka akan menyayangi hidup Anda tapi juga senang dengan kematian Anda serta akan membenci semua kerabat Anda”.
لله أنت يا أحنف لقد دخلت علي وأنا مملوء غضبا وغيظا على يزيد
“Demi Allah, Kau wahai Ahnaf! Bagai menyelam dalam diriku yang telah dipenuhi lautan kebencian dan kemarahan pada Yazid (putraku)”. Sambung Mua’wiyah bin Abi Sufyan ra pada Ahnaf.
Maka ketika Ahnaf bin Qais telah menyingkir dari sisi Mua’wiyah bin Abi Sufyan ra, dia ridha pada Yazid lalu mengirimkannya 200 Dirham dan 200 Baju, kemudian Yazid bin Mu’wiyah mengirimkan 100 Dirham dan 100 baju pada Ahnaf bin Qais dan Ahnaf bin Qais membagi memberian menjadi dua, pada darinya pada orang lain. Waallahu A’lamu
Referensi:
? Syaikh Abul al-Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazaliy| Ihya Ulumiddin| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 2 hal 269