SYAICHONA.NET- RKH. Fakhrillah Aschal Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dalam pengajian rutinan Asschol Pusat, menerangkan tentang cocoghen (Madura red) tradisi masyarakat Madura yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Rabiul Awal tahun Hijriyah di Musolla Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil (18/10).
“Dauh Alm. KHS. Abdullah Schal dinamakan cocoghen di setiap tanggal 1 Rabiul Awal tahun Hijriyah dimana Rasulullah SAW dilahirkan dan pada saat itu juga bulan wafatnya Nabi Muhammad SAW maka dari itu dinamakan cocoghen oleh masyarakat Madura karena istilahnya mencocoki (menyamakan) kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW.,”tutur RKH. Fakhrillah Aschal.
Selain itu jika melihat sejarah hijrahnya nabi dari Makkah ke Madinah juga pada hari senin tanggal 12 bulan Rabiul Awal, sebagian ulama juga berpendapat bahwa kejadian isra’ mikraj nabi juga bertepatan pada bulan tersebut (bulan Rabiul Awal).
Kemudian RKH. Fakhrillah Aschal juga menyampaikan dalam pendapatnya ulama Mukasyafah kenapa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada bulan Rabiul Awal bukan dilahirkan pada bulan-bulan yang mulia seperti bulan Ramadhan atau Asyhurul Hurum 4 bulan yang di muliakan oleh Allah SWT. (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). yaitu agar dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. kemuliaannya pada bulan tersebut (bulan Rabiul Awal) menyatu disebabkan lahirnya nabi, bukan karena faktor bulan itu mulia atau yang lainnya.
“Ulama Mukasyafah berkata Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada bulan Rabiul Awal agar dengan lahiranya nabi kemuliaan pada bulan tersebut benar-benar menyatu karena disebabkan lahirnya nabi,”jelas Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan tersebut.
Ia juga menambahkan apabila Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada bulan Ramadhan atau bulan Rajab yang mana bulan tersebut dimuliakan oleh Allah SWT. maka kemuliaannya bercampur dan hawatir lahirnya nabi berada di bawah keutamaan bulan tersebut.
Dan dengan mengadakan cocoghen tersebut seseorang sudah menampakkan rasa gembira dengan datangnya bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Acara tersebut diikuti oleh santri, alumni serta simpatisan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dan diancurkan bagi setiap alumni membawa buah-buahan agar bisa menyelenggarakan cocoghen bersama.
Sebelum acara tersebut diakhiri seperti pengajian rutinan Asschol sebelumnya RKH. Fakhrillah Aschal selalu memberikan ijazah (amalan) kepada para alumni dan simpatisan seperti yang dilakukan oleh Alm. KHS. Abdullah Schal saat mengisi pengajian rutinan.
Reporter : Fakhrul
Editor : Ach. Soim
