SYAICHONA.NET- Awal munculnya tahun baru Islam atau tahun hijriyah yaitu ketika beberapa surat yang tidak ada tanggalnya pada saat kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khatab yakni ketika gubernur mesir Abu Musa Al-Asy-‘Ari mengirim surat kepada Umar bin Khatab yang berisi.
إنه يأتينا منك كتب ليس لها تاريخ
“kami menerima surat darimu yang tidak ada tanggalnya,’’ maka kemudian Umar mengumpulkan para sahabat Nabi untuk bermusyawarah akan hal itu dan memunculkan beberapa pendapat untuk membuat kalender hijriyah atau kalender umat islam.
Sebagian dari mereka ada yang berpendapat untuk membuat kalender dari terutusnya Nabi Muhammad SAW. sebagian lagi ada yang mengusulkan dari Bulan Ramadhan, ada juga yang mengusulkan dari Bulan Muharrom karena pada saat itu bulan pulangnya umat islam dari haji dan Sayyidina Ali mengusulkan agar supaya diletakkan dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW. ke Madinah.
Kemudian Sayyidina Umar lebih cenderung pendapatnya Sayyidina Ali yang mengusulkan untuk membuat kalender islam yang di mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
الهجرة فرقت بين الحق والباطل فأرخوا بها
”Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil. Jadikanlah ia sebagai patokan penanggalan.” Kata Sayyidina Umar bin Khatab mengutarakan alasannya.
Akhirnya para sahabatpun sepakat untuk menjadikan peristiwa hijrah sebagai acuan tahun. Sebagai mana yang telah di katakan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahillah dalam Fathul Bari menyatakan,
وأفاد السهيلي أن الصحابة أخذوا التاريخ بالهجرة من قوله تعالى : لمسجد أسس على التقوى من أول يوم لأنه من المعلوم أنه ليس أول الأيام مطلقا ، فتعين أنه أضيف إلى شيء مضمر وهو أول الزمن الذي عز فيه الإسلام ، وعبد فيه النبي – صلى الله عليه وسلم – ربه آمنا ، وابتدأ بناء المسجد ، فوافق رأي الصحابة ابتداء التاريخ من ذلك اليوم ، وفهمنا من فعلهم أن قوله تعالى من أول يوم أنه أول أيام التاريخ الإسلامي ، كذا قال ، والمتبادر أن معنى قوله : من أول يوم أي دخل فيه النبي – صلى الله عليه وسلم – وأصحابه المدينة والله أعلم
“Dan As-Suhaili memberikan tambahan informasi : para sahabat sepakat menjadikan peristiwa hijrah sebagai patokan penanggalan, karena merujuk kepada firman Allah Ta’ala,
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيه
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya.” (QS. At-Taubah: 108).
Sudah suatu hal yang maklum ; maksud hari pertama (dalam ayat ini) bukan berarti tak menunjuk pada hari tertentu. Nampak jelas ia dinisbatkan pada sesuatu yang tidak tersebut dalam ayat. Yaitu hari pertama kemuliaan islam. Hari pertama Nabi shallallahu’alaihiwasallam bisa menyembah Rabnya dengan rasa aman. Hari pertama dibangunnya masjid (red. masjid pertama dalam peradaban Islam, yaitu masjid Quba). Karena alasan inilah, para sahabat sepakat untuk menjadikan hari tersebut sebagai patokan penanggalan.
Dari keputusan para sahabat tersebut, kita bisa memahami, maksud “sejak hari pertama” (dalam ayat) adalah, hari pertama dimulainya penanggalan umat Islam. Demikian kata beliau. Dan telah diketahui bahwa makna firman Allah ta’ala: min awwali yaumin (sejak hari pertama) adalah, hari pertama masuknya Nabi shallallahu’alaihiwasallam dan para sahabatnya ke kota Madinah.
. Allahua’lam. ” (Fathul Bari, 7/335).
Pada awal bulan hijriyah (tahun baru islam) ini ada bacaan doa khusus dan juga pada akhir tahun hijriyah yaitu;
Doa awal tahun :
وصلٌى اللٌه على سيٌدنا ومولانا محمٌد وعلى آله وصحبه وسلٌم، اللٌهمٌ أنت الأبديٌ القديم الأوٌل وعلى فضلك العظيم وجودك المعوٌل وهٰذا عام جديد قد أقبل نسئلك العصمة فيه من الشٌيطان وأوليائه وجنوده والعون على هٰذه النٌفس الأمٌارة بالسٌوء والإشتغال بما يقرٌبني إليك زلفی یا ذا الجلال والإكرم ياارحم الرٌاحمين، وصلٌى اللٌه على سيٌدنا ومولانا محمٌد وعلى آله وصحبه وسلٌم.
Doa akhir tahun :
وصلى الله على سيّدنا ومولنا محمد وعلى آله وصحبه وسلّم, اللهم ما عملت في هذه السّنة ممّا نهيتني عنه فلم اتب منه ولم ترضه ولم تنسه وحلمت عليّ بعد قدرتك على عقوبتي ودعوتني الى التوبة منه بعد جراتي على معصيتك فإني أستغفرك فاغفرلي وما عملت فيها ممّا ترضاه ووعدتني عليه الثواب فأسئلك اللهم ياكريم يا ذا الجلال والإكرم ان تتقبّله منّي ولا تقطع رجائي منك ياكريم وصلى الله على سيّدنا محمّد وعلى آله وصحبه وسلّم.
Referensi : Kitab Tarikh Khulafaur rasidun cetakan PP. Sidogiri,
Kitab Fathul Bari, 7/335 Karangan Al Hafidz Syaikh Ibnu Hajar Al-Asqalani
Majmuiyah wiritan cetakan PP. Syaichona Moh. Cholil.
Penulis : Fakhrul
Editor : Soim Karim