SYAICHONA.NET- Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan RKH. Moh. Nasih Aschal pimpin acara pelantikan pengurus Ponpes Syaichona Moh. Cholil Bangkalan yang bertempat di Musolla pesantren Malam Minggu (04/07)
Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan sekaligus Anggota DRPD Jawa Timur, RKH. Moh. Nasih Aschal selain memimpin pelantikan pengurus ia juga memberikan arahan kepada para santri dalam mencari ilmu di pesantren tidak hanya dengan di cari tapi yang namanya ilmu di pesantren itu harus juga di barengi dengan pengabdian karena dengannya akan memberikan warisan yang membuat kalian di kenang di pesantren dan mendapat ridhonya guru
Selain itu Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil RKH. Moh. Nasih Aschal yang akrab di sapa Ra. Nasih tersebut menyampaikan bahwa setiap apa yang telah di lakukan di pesantren pasti akan berdampak setelah keluar dari pesantren
‘’Tidak ada satupun yang tidak akan pernah lepas dari apa yang anda hasilkan dalam arti selama kalian berada di Pondok ini sekecil apapun perbuatan kalian selama di pesantren mesti akan ada keterkaitannya setelah kalian keluar dari Pondok Pesantren ini’’, jelasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa kunci dalam mencari ilmu itu ada pada ridho seorang guru dan hal yang paling dasar ridho dari seorang guru itu melakukan daily activity (aktivitas keseharian) sesuai dengan apa yang di atur oleh pesantren mulai dari program kegiatan dan semacamnya yang ada di pesantren.
Dan mengingatkan kepada para pengurus untuk bersungguh- sungguh dalam menjalankan kewajibannya dan jangan semena- mena dalam menjadi pengurus, apabila mengingat kepada Alm. KHS. Abdullah Schal dulu ia tidak pernah mengaku sebagai kiai, tidak pernah mengaku sebagai pengasuh, ketika ditanyakan Alm. KHS. Abdullah Schal hanya menjawab mengabdi (ngabuleh Madura red) berada di pesantren, hal ini menunjukkan wujud dari berhati- hatinya Alm. KHS. Abdullah Schal dalam mengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil
Di penghujung sambutannya, Ra. Nasih berharap kepada para santri berada di lingkungan pesantren tersebut agar melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya (santri). ‘’jika kalian mengerti dalam melaksanakan apa yang membuat ilmu kalian bermanfaat di lingkungan ini maka kalian akan menjadi sukses tapi jika kalian melakukan hal yang sebaliknya maka bukan kesuksesan yang akan kalian peroleh dan berhentilah kalian melakukan apa yang membuat kalian tidak sukses berada di pesantren ini’’harapnya.
Reporter : Fakhrul
Editor : Ach. Soim
