SYAICHONA.NET – Pondok pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan telah mendirikan Pendidikan Diniyah Formal (PDF), sejak lima tahun yang lalu untuk membentuk kader ulama masa depan yang diakui oleh agama dan negara.
Syamsul Arifin, S.Pd.I sebagai penanggung jawab Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil menjelaskan tujuan dari Pendidikan Diniyah Formal tersebut.
‘’Pendidikan Diniyah Formal ini adalah pendidikan yang tujuananya tafakkuh fiddin yang mana mata pelajarannya delapan puluh persen itu berupa mapel keagamaan dan empat mapel dari umum untuk memenuhi standar nasional agar lulusan PDF tersebut diakui,’’ ucap Syamsul Arifin, S.Pd.I ketika di wawancarai oleh reporter Syaichona.net.
Lulusan Pendidikan Diniyah Formal tersebut juga bisa melanjutkan keperguruan tinggi, baik perguruan tinggi yang swasta ataupun yang tidak swasta dan PDF tersebut sudah diakui oleh pemerintah yang diluncurkan langsung oleh Kementrian Agama (kemenag) Republik Indonesia sebagai satuan baru dalam peta pendidikan formal di Indonesia berdasarkan peraturan Menteri Agama (PMA) NO. 13 tahun 2014 tentang pendidikan keagamaan islam.
Pendidikan berbasis tradisi pesantren salaf yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah lulusan setara dengan lulusan jenis pendidikan lain pada jenjang yang sama PDF di Ponpes Syaichona Moh. Cholil untuk santri PDF Wustha pada tahun pertama (kelas 1) akan di fokuskan untuk mendalami ilmu alat dengan Metode Al-Miftah.
Dan bagi santri yang telah memiliki ijazah SMP atau sederajat, bila melanjutkan ke PDF Ulya harus mengikuti tes terlebih dahulu sedangkan bila melanjutkan ke SMA Ma’arif tanpa melalui tes.
Syamsul Arifin, S.Pd.I juga menjelaskan tentang Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, yang mendirikan tersebut langsung datangnya dari Anggota DPRD Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.
‘’Didirikan Pendidikan Diniyah Formal di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan ini datangnya dari Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil. RKH. Nasih Aschal. supaya santri Ponpes Syaichona Moh. Cholil bersekolah bisa mempuyai ijazah dua dengan bersekolah satu artianya menggabungkan formal dan diniyahnya agar waktunya tidak terkuras sehingga bisa fokus terhadap kitab kuningnya,’’ tuturnya.
Kurikulum pendidikan Wustha itu sekitar delapan belas mata pelajaran yaitu ilmu tafsir, tajwid, mustholah hadist, fikih, tauhid, akhlaq, tarikh, bahasa arab, nahwu, shorrof, balaghoh, usul fikih, ilmu kalam, pkn, bahasa indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam
Sedangkan dari kurikulum PDF Ulya tersebut sekitar dua puluh satu hanya menambah ilmu arudh, mantiq, ilmu falak dan yang delapan belasnya sama dengan PDF Wustha akan tetapi kitabnya berbeda seperti kitab akhlak dalam PDF Wustha itu menggunakan adabul alim wal muta’allim sedangkan kitab akhlak dalam PDF Ulya menggunakan mauidhatul mu’minin.
Syamsul Arifin, S.Pd.I menghimbau kepada para santri yang sekolah di Pendidikan Diniyah Formal Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, untuk belajar dengan bersungguh- sungguh karena pelajaran yang di pelajari lumayan tinggi.
Reporter : Fakhrul