SYAICHONA.NET- Jum’at malam Sabtu (31/01) Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dipenuhi lima ribu lebih masyarakat se Jawa Madura dalam rangka Ngaji Turats Syaikhona Moh. Kholil bersama KH. Ahmad Bahauddin Nursalim yang lebih akrab di panggil (Gus Baha’) dan KH. Abdul Ghofur Maemoen Zubair yang dipanggil dengan (Gus Ghofur). di halaman Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.
Meskipun acara tersebut hujan para hadirin yang hadir tetap antusias mengikuti pengajian turast Syaichona Moh. Cholil hingga sampai selesai dan acara ini diawali dengan pembacaan fatihah yang dipimpin oleh KH. Abdul Adhim Kholili Kepang.
Ngaji Turats Syaikhona Kholil ini yaitu kitab Taqrirat Syaikhona Kholil Ala Mandzumati Nuzhatit Tullab Fi Kowaidzil I’rob dan Isti’dadul Maut karya Syaichona Moh. Cholil yang baru di terbitkan oleh Tim Turats generasi ke lima dari bani Cholil.
Baca Juga: Gus HamimTularkan Motifasi Kepada Santri Dalam Berbahtsul Masail yang Kritis
Dan Ngaji Turats ini Langsung di moderatori oleh Ketua Umum RKH. Moh. Nasih Aschal serta sambutan mewakili Majelis keluarga ponpes Syaichona Moh. Cholil.
Dalam sambutannya RKH. Nasih Aschal memberikan semangat kepada tim Turats generasi ke lima dzurriyah Syaichona Moh. Cholil dalam mengumpulkan karya- karya tulis Syaichona Moh. Cholil
“kalau hari ini kegiatan Ngaji Turats beliau berdua berkenan untuk ngaji karya Syaichona Cholil yang baru saja diterbitkan ini harus menjadi sebuah pertanda bahwa insyaallah ini adalah penyemangat kembali kepada lajnah Turats Syaichona Cholil untuk terus dan terus berusaha mengoleksi karya- karya dari pada Syaichona Moh. Cholil’’ ucap RKH. Nasih Aschal dalam sambutannya.
Gus Baha’ dalam ngaji Turats kitab Taqrirat Syaichona Cholil Ala Mandzumati Nuzatit Tullab Fi Kowaidzil I’rob menjelaskan kepada ribuan Masyarakat se Jawa Madura pentingnya belajar ilmu nahwu ini agar tidak fatal dalam memaknai kalam arab seperti yang dikisahkannya.
‘’Troma dalam sejarah islam mengenai lahnal hitob atau lahnal kalam ini secara masyhur sejak awalnya nahwu karna ada orang arabi ketika bertemu dengan Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali dan orang arabi tersebut frustasi dalam penjelasan al-qur’an yang salah mengertikan yang artinya Allah tidak punya urusan dengan orang musyrik, juga tidak punya urusan dengan Rasullullah karena dia baca jer di atafkan pada musyrik sehingga hal tersebutndi benarkan penjelasannya oleh sayyidina Ali kemudian Sayyidina Ali mengutus Abdul Ahwad Adzuali untuk ngarang nahwu’’
Gus Ghofur menjelaskan pada ribuan masyarakat yang hadir dalam sebuah tempat itu harus ada guru spiritual yang sangat dibutuhkan untuk menjadi lebel bahwa ini sangat pas untuk berbicara mengenai masalah tentang agama seperti tokoh- tokoh sekaliber Syaichona Moh. Cholil yang selain alim juga bisa mengayomi spiritual masyarakat.
”Semoga melalui kegiatan seperti ini Syaichona Moh. Cholil akan berada di hati kita, berada dalam pikiran kita dan juga menjadi tokoh yang menjadikan suritauladan kepada kita dan kitapun juga bisa mengamalkan setiap akhlak, setiap perilaku, setiap apa yang dilakukan oleh Syaichona Moh. Cholil” harapan Ketua Umum RKH Nasih Aschal dalam sambutannya.
Reporter : Fakhrul
Editor : ACH. SHOIM KARIM