Kealiman Syaichona Moh Cholil atau yang sering dikenal Mbah Kholil Bangkalan beliau adalah ulama Alim akan semua bidang ilmu, jadi mayoritas santrinya bermutu, diantara semua santrinya yang terkemuka adalah:
- KH Hasyim Asy’ari
Beliau pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang, bukan hanya itu, santri kebanggaan Mbah Kholil ini juga yang telah mendirikan Nahdotul Ulama, jamiyah terbesar di Indonesia melalui isyarat yang telah diberikan oleh Syaikhona Kholil melalui KH. As’ad Syamsul Arifin. Jiwa dan semangat juang yang beliau miliki untuk membebaskan Indonesia dari jajahan sangat besar, sehingga mendorong para santrinya untuk berjihad memukul mundur para penjajah.
- KH Wahhab Hasbulloh,
Beliau dijuluki macan oleh Syaichona tatkala beliau baru ingin berguru pada Syaichona, kala itu KH Wahhab hendak mondok ke Demangan namun 3 minggu sebelumnya Syaichona memberi tahu pada semua santrinya, bahwa dalam jangka 3 minggu akan ada macan, benar saja setelah sampai pada waktu yang telah dikatakan Syaichona, beliau berteriak pada santri “ada macan. Ayo tangkap” mendengar teriakan Syaichona dan disertai gerumunan santri yang membawa parang dan sejenisnya, Wahhab muda lari terpontang panting karena takut, dan kembali lagi ke Demangan tatkala keadaan aman. Julukan macan yang diberikan Syaichona padanya dapat membentuk barisan Hizbulloh.
Santri kebanggaan Syaichona Cholil.
- RKH As’ad Syamsul Arifin, pediri Pesantren Asem Bagus.
Santri kepercaaan Syaichona Cholil, untuk mengantarkan tongkat dan tasbih yang merupakan isyaroh berdirinya jam’iyyah Nahdlotul Ulama pada KH Hasyim As’ari di Jombang, diceritakan bahwa beliau tatkala di suruh oleh sang guru, beliau hanya di bekali sebuah koin untuk ongkos, namun ajaibnya koin tersebut tetap sampai kembali ke Madura, karena tatkala beliau naik kendaraan tak satupun yang meminta ongkos. Beliau juga seorang komandan tatkala melawan penjajah, seperti halnya KH Wahhab Hasbulloh dan KH Masykur
- KH Abdul Karim Lirboyo.
konon tatkala KH Abdul Karim nyantri ke Demangan, Syaichona Cholil mengambil semua perbekalan yangn dibawa olehnya, sehingga KH. Abdul Karim atau mbah manab ini kesehariannya hanyalah berpuasa dan tirakat untuk menjalani kehidupannya di pesantren,karena kecintaannya akan sang guru, beliau ikuti semua cara yang telah di ajarkan Syaichona mulai dari makna, keterangan sampai tatacara Syaichona mendidik para santrinya.
- KH Bahar bin Noerhasan Sidogiri.
Di ceriakan bahwa, beliau dapat ilmu ladunni, tatkala bermimpi tidur bersama istri Syaichona Cholil. Pada waktu itu, tepatnya pas jamaah subuh, Syaichona Cholil marah, sambil membawa golok dari dalemnya sambil berteriak “kurang ajar! Siapa yang tadi malam tidur bersama istriku ? Ayo ngaku!.” Karena semua santrinya tidak ada yang mengaku Syaichona memerintahkan mereka keluar dari musholla dua-dua, semua santri bergandengan keluar seperti yang telah di perintahkan, namun ada seorang santri yang tidak menemukan pasangan, sehingga ditanyai oleh Syaichona “mana gandengan mu?” diapun menjawab “tidak ada” karena jumlah santri pada masa itu hanya 20 orang, Syaichona memerintahkan semua santrinya untuk mencari santri yang bersembunyi, dan di temukan Bahar yang bersembunyi, karena pada saat itu, dia bermimpi tidur bersama istri Syachona, oleh sebab itu, Bahar muda diberi 40 piring nasi bersama lauknya utuk dihabiskan, sebagai hukuman, tatkala telah habis Bahar melihat Syaichona menangis seraya berkata “ilmuku telah di habiskan oleh bahar, sudah! Sekarang kamu pulang” setelah itu KH Bahar kembali dan mengajar di Sidogiri.
Santri Syaichona Cholil yang menjadi mursyid dari Thariqah Naksabandiyah.
- KH Abdulloh Mubarok.
Beliau adalah seorang ayah dari Abbah Anom suryalaya yang merupakan mursyid dari THoriqoh Naksabandiyah, beliau juga pendiri dari pesantren di daerah Suryalaya.
- KH Romli Tamim.
Beliau merupakan santri Syaichona Cholil yang menjadi mursyid thoriqoh Naksabandiyah, dan
Syaichona Cholil menyuruhnya pindah ke pesantren yang telah didirikan oleh KH Hasyim As’ari jombang, sebelum membangun sebuah pondok di daerah Rejoso, yang beliau namai pesantren Darul ‘Ulum.
- KH Munawwir
Yang merupakan seorang pengafal Al-Quran dan alim Qiroah sab’ah, sebelum belaja ke Syaichona Cholil, beliau terlebih dahulu belajar Al-Quran pada ayah handanya, beliau mendirikan pondok Krapyak. Setelah mendalami ilmu al-Quran di mekah.
Santri Syaichona Cholil yang pakar dalam bidang sastra.
- KH hasan Mustofa,
Seorang sastrawan Bahasa Arab, Sunda, dan Melayu, namanya terkenal di tanah haram Mekah. Belliau nyantri pada Syaichona Cholil sebellu meneruskan perjalanan mondoknya ke Mekah, dan belajar banyak ilmu pada KH Nawawi Albanntany yang merupakan guru Syaichona Choll ketika mondok di Mekah. Beliau juga belajar satra di daerah Sunda dan Melayu, beliau juga pernah mendapat penghargan dari presiden Indnnesia pada tahun 1977.
- KH Mustofa Bisri,
Beliau merupakan Santri syaikhona Kholil yang ahli dalam bidang tafsir, dengan karangannya yang ber judul Al-Ibriz li Ma’rifati Tafsir Al-Quran, beliau termasuk salah satu ahli tafsir berprngaruh di Indonesia.
Santri yang terjun ke dunia politik.
- Ir Soekarno, presiden pertama di Indonesia
Menurut sebagian cerita, beliau tidak nyantri ke tanah Demangan, akan etapi beliau hanya sowan pada Syaichona Cholil untuk meminta restu, yang kemudian oleh Syaichona Cholil di cium kepalanya serta di beri air sebelum pulang ke rumahnya di Blitar, dan pada saat itu ibu beliau sakit kemudian meningga dunia tatkala Ir Soekarno dalam perjalanan pulang.
- KH Masykur sebagai panglima tentara Republik Indonesia.
Laskar sabilillah, tentara yang di pimpin beliau tatkala mempeerjuangkan kemerdekaan Indonesia, beliau terjun ke Surabaya, tatkala gejolak Arek suroboyo berkobar, bersama tentara Hizbulloh yang di pimpin oleh KH Wahhab Hasbulloh yang merupakan teman sepergurunan di Demangan, menjadi dorongan besar pada tentra-tentara lain untuk kemerdekaan Indoonesia.
Santri Syaichona Cholil yang menjadi tokoh di berbagai penjuru dunia.
- KH Bisri Sansuri, Pendiri Sarekat Islam Cabang Mekah.
Beliau mondok pada Syaichona Cholil sejak kecil, dan kemudian pinda ke pesantren yang didirikan oleh KH Hasyi Asy’ari selama kurang lebih 6 tahun dan melanjutkan pendidikannya ke tanah Mekah. Sepulang dari tanah sucai Mekah beliau dirikan Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar.
Dan masih banyak santri-santri syaikhona kholil yang menjadi tokoh masyarakat,
Referensi : Buku Tasawuf Syaichona Moh. Cholil
Buku Surat Kepada Anjing Hitam
Http.Syaichona.net
Penulis : Fachrun As
Editor :