Syaichona.net –Rabu, (17/07/2019). Rombongan dari mempelai putri mendatangi resepsi pernikahan Mas En dan Neng Fiya di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Kiai Miftahul akhyar, Rais Aam PBNU beserta istrinya, orang tua dari mempelai putri Neng Muktafiyah Bikanafillah (Neng Fiya) turut serta dalam rombongan tersebut.
Rombongan mempelai putri datang keacara resepsi pernikahan Mas En, panggilan Lora Ismail Al-Ascholy putra Nyai Hj. Muthmainnah Aschol, sekitar jam 09.00 wib, rombangan mempelai putri tersebut datang dari kota Surabaya.
Para ulama dan umara (pemerintah) turut hadir pada acara resepsi pernikahan Mas En dan Neng Fiya. Sama seperti resepsi pernikahan semalam yang dihari para habib dan ulama, namun pada hari ini banyak para kalangan tinggi pejabat pemerintahan yang hadir dalam acara resepsi pernikahan tersebut.
Salah satunya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan para ajudannya. Dan tidak ketinggalan pula Bupati Bangkalan, Kh. Latif Amin Imron beserta istri tercintanya menghadiri acara resepsi pernikahan yang sangat spektakuler ini.
Dalam sambutan tunggal mempelai putra, yang disampaikan oleh Kh. Imam Bukhori beliau memohon maaf kepada para habib, para masyaikh dan para kiai apabila terdapat sebuah kekurangan yang tidak berkenan di hati mereka baik Ahwal ataupun akwal.
“masih pagi ingin memeluk gunung
apadaya tangan tak sampai
semua usaha sudah kami lakukan
namun tentunya pasti masih belom optimal”. Pantun yang disampaikan oleh kh. Imam Bukhori.
Beliau juga mehohon kepada para habib, para masyaikh, para kiai, para sesepuh dan hadirin wal hadirot supaya mendoakan dan merestui kedua mempelai agar dijadikan keluarga yang diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam membangun bahtera keluarga yang bisa mengikuti baginda Rasulullah SAW.
- Baca juga: Para Ulama Timur Tengah Hadiri Pernikahan Mas En & Neng Fiya
- Baca juga: seluruh mata tertuju, jaran kencak parade mas en dan neng fiya
Jadilah suami yang pura-pura tuli, lanjutnya, dan jadilah istri yang pura-pura buta agar menjadi keluarga yang langgeng, pesan beliau kepada kedua mempelai. Karna apabali suami yang berpura-pura tuli, maka secerewet apapun istri maka suami tidak akan terpengaruh, dan ketika istri berpura-pura buta maka seberapun titah suami, istri tidak akan terpengaruh.
***
Reporter: Harun Al Rasyid
Editor: Shoim Karim