SYAICHONA.NET– Jelang hari pernikahan putra mahkota cicit Syaichona Cholil Bangkalan, yakni Mas Muhammad Ismail Al Ascholy dengan istri tercintanya Neng Muktafiyah Bikanafillah. Dalam gelaran pra pernikahan beliau berdua juga melaksanakan video prewedding dengan konsep romantis dan islami, di sebuah perumahan Kayangan Recidence Bangkalan. Selasa, (09/070).
Menurut keterangan ketua tim mutimedia wedding, Bapak Wafik menjelasakn bahwa ada dua konsep dan sesi dalam pengambilan video prewedding, pertama sesi shoot indoor yang dilakukan di dalam ruangan kemudian sesi kedua outdoor yang mana pengambilan gambarnya dilakukan di luar ruangan, diarea halaman rumah dan persawahan.
“jadi pengambilan video preweeding ini dibagi dua sesi yaitu shoot indoor yang pengerjaannya butuh setengah hari, dan sesi kedua yaitu shoot outdoor atau diluar ruangan ini hanya butuh kisaran 10- 20 menitan” jelasnya.
Salah satu yang jadi ikon penting selain mempersiapkan dekor, katering, kebaya dan riasan adalah prewedding. Dalam pengambilan Video prewedding Mas Ismail dan Neng Fiya dibantu oleh tim videography dari alumni Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil yang memiliki skill dalam videography.
“untuk mensukseskan pelaksanaan prewedding ini saya melibatkan 85% dari alumni Syaichona Moh. Cholil yang memiliki skill dalam videography dan selebihnya dibantu oleh simpatisan” tutur Wafik.
Sampai saat ini persiapan di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan. Pesantren asuhan RKH. Fachrillah Aschal tersebut telah bersolek indah demi menyongsong acara resepsi pernikahan sang putra mahkota Nyai Hj. Muthmainnah Aschal Dengan Putri Rais Am PBNU KH. Miftahul Akhyar.
Jika pada resepsi pertama Kamis 20 Juni 2019 yang dilaksanakan di kediaman KH. Miftahul Akhyar di jalan Kedung Tarukan Surabaya, para tamu undangan yang hadir dari unsur pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo. Maka acara resepsi kedua yang dilaksanakan di Ponpes Syaichona Moh. Cholil tamu yang datang diprediksi akan lebih banyak . Mereka diantaranya pejabat pemerintah, kiai, habaib, budayawan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
REPORTER : ACH. SHOIM KARIM