Syaichona.net – Dalam sebuah pengajian, Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili menerangkan Zuhud, dan beliau berpakaian bagus seperti biasanya. Dia antara yang hadir ada seseorang berpakaian compang-camping, dia berkata dalam hatinya, “bagaimana Syekh ini menerangkan zuhud, sedangkan dirinya sendiri berpakaian bagus.”
Tiba-tiba Syekh menoleh ke arahnya sambil berkata, “anda berpakaian seperti itu bertujuan supaya mendapat belas-kasian orang lain agar mendapat keuntungan duniawi. Saya berpakian bagus, tapi tidak mengharapkan belas-kasihan orang lain yang bersifat duniawi.”
Orang tersebut terkejut luar biasa karena Syekh mengetahui apa yang ada dalam hatinya, segera ia meminta maaf.
Syekh pun dengan tersenyum memaafkannya dan memberikan pakaian yang bagus padanya. Menurut Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily, yang di maksud zuhud adalah zuhud hatinya, tidak cinta duniawi dan tidak ada ta’alluq dengan harta yang dimiliki. Silahkan bekerja keras memperbanyak harta, tapi tidak boleh hubbud dunya (cinta dunia), hatinya bersama Allah Azza Wajal.
Dan Habib Umar Hafidz pernah berkata “jika seseorang tidak pernah memiliki harta sedikitpun tapi hatinya condong kepada dunia, ia bukan termasuk orang zuhud”. (bukan termasuk orang zuhud disisi Allah).
*Disarikan dari buku Manaqib Kedua Imam Abul Hasan Asy-Syadzily, Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Demangan Barat Bangkalan.