DEMANGAN, Syaichona.net – Berharap bisa mengais barokah Syaichona Moh. Cholil bin Abdul Latif dengan mengabdi di pesantrennya, puluhan santri yang sudah siap mengabdikan diri di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dilantik langsung Ketua Umum Pesantren sebagai pengurus baru tahun ajaran 1440-1441 H.
Bertempat di musholla sepuh Mbah Kholil, panggilan Syaichona Moh. Cholil, puluhan santri berikrar dan membacakan ikrar suci yang harus dipertanggung jawabkan kepada seluruh santri Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil atas kesanggupan dirinya untuk mengabdi di pesantren yang telah didirikan puluhan tahun lamanya oleh Mbah Kholil.
Disaksikan ribuan santri dan para ustadz, puluhan santri yang telah bersedia berbakti dan berjuang dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab dalam menjalankan setiap amanah yang ada, sebagaimana mereka berjanji dihadapan Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, RKH. Moh. Nasih Aschal. Malam Jumat, (27/06/2019).
Baca juga: Prosesi Pelepasan GT Sebagai Penerus Perjuangan Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Baca juga: Pembekalan Guru Tugas (GT) Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Sebelum pengukuhan ikrar oleh Ra Nasih dibacakan, beliau terlebih dahulu menanyakan kepada seluruh pengurus yang siap mengabdi dengan tulus dan ikhlas dengan tiga pertanyaan
“kita sebagai pengurus berjanji untuk amanah dan ikhlas melaksanakan tugas-tugas kepengurusan. Kedua menjungjung tinggi martabat nama baik Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dan yang ketiga berjanji untuk senantiasa memberi contoh yang baik dalam melaksanankan tugas kepengurusan”. Lanjutnya
“Tiga aspek ini harus dipahami dengan betul oleh kalian semua agar ketika saya sudah membacakan ikrar nanti kalian sudah mempunyai kerelaan hati dan niatan untuk benar-benar berkhidmah melalui tugas-tugas kepengurusan, jika tiga hal ini dimiliki oleh pengurus, maka insya Allah pengabdian anda kepada pesantren dan segenap masyaikh akan menuwai manfaat dan barokah”. Pesan ketua umum pesantren.
Setelah pengikraran kepada segenap pegurus dilaksanakan, pengokokohan ikrar juga dilaksankan kepada semua santri agar senantiasa bisa patuh perintah kiai, masyaikh beserta para guru supaya para santri bisa mendapatkan ilmu yang barokah dan manfaat sehingga bisa mengantarkan menjadi santri tauladan.
Setelah pembacaan ikrar santri dilakukan, Ra Nasih sangat berpesan keseluruh santri supaya selalu berhati-hati berada di tanan Demangan, tanah yang terkenal dengan tanah barokah dan karamatnya, namun dibalik itu semua para santri harus lebih berhati-hati karena juga terdapat balak (musibah) yang cukup besar bila tidak mematuhi aturan pesantren.
=====
Reporter: Harun Al Rasyid
Editor: Soim Karim
Publisher: Dhoifur Rohman