Di zaman Milenial ini, kebenaran Nahdlatul Ulama di masyarakat semakin dipertanyakan. Oknum-oknum semakin gencar menggulirkan opini-opini miring terhadap organisasi masyarkat berbasis kegamaan ini. Mereka mengatakan NU itu liberal, sekular, sesat dan melenceng sejak dari awal pendiriannya.
Masyarakat masih belum memahami betul apa yang dikehendaki oleh para pendiri NU. Yang dikehendaki oleh KH. Hasyim Asy’ari KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri yang mana beliau-beliau adalah murid Sang Maha Guru kita, Syaichona Moh. Cholil adalah menganut Islam ‘Ala Manhaj An-nubuwwah yaitu islam yang digariskan oleh Rasulullah.
Sy’iah pasti berkata kamilah islam yang digariskan oleh nabi, Assalafy pun akan berkata kamilah islam yang digariskan ole nabi. Padahal nabi telah bersabda 14 aba yang lalu dari 73 golongan hanya satu golonganlah yang akan selamat sampai ke surga.
Pada siapa kita akan mengetahui Islam ‘Ala Manhaj An-nubuwwah, الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُاْلأَنْبِيَاءِ “Ulama adalah pewaris para nabi.”(HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda R.A) Ulama’lah pewaris sah para nabi. Yang dikehendaki KH. Hasyim Asy’ari KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri yang kehendaki beliau-beliau adalah beribadah menganut salah satu empat madzhab; Syafi’iyah, Hanabilah, Hanafiyah dan Malikiyah, mengenal Allah melalui Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansyur al-Maturidy dan berakhlakul karimah mengikuti ajaran Abu Hamid bin Muhammad al-Al Ghozaly atau Imam Junaid al-Baghdady
Jadi, jika ada yang berani mengatakan NU itu liberal berarti ia secara tidak langsung telah mengatakan bahwa Imam Syafi’i itu liberal, Abu Hasan al-Asy’ari itu sekular dan Imam Ghozaly itu sesat. Tentu mereka tidak akan pernah berani berkata demikian.
Marilah kita kokohkan dan rapatkan barisan kita terhadap orang yang mulai menggrogoti NU dan kita harus berpegang teguh pada an-Nahdliyah karena “Ya Jabbar Ya Kohhar, Ya Jabbar Ya Kohhar, Ya Jabbar Ya Kohhar barang siapa yang merusak NU ia akan hancur dan barang siapa yang berkhidmat pada NU ia akan mulia”(Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Sang Pemberi Restu Berdirinya Nahdlatul Ulama).
“Ya Jabbar Ya Kohhar, Ya Jabbar Ya Kohhar, Ya Jabbar Ya Kohhar barang siapa yang merusak NU ia akan hancur dan barang siapa yang berkhidmat pada NU ia akan mulia”(Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Sang Pemberi Restu Berdirinya Nahdlatul Ulama).
Disarikan dari Naskah Orasi Ilmiah oleh Gus Cholili Cholil pada pementasan MUSIKALISASI DRAMA ISLAMI “Berdirinya Nahdlatul Ulama” dalam rangka Memperingati Harlah NU yang ke-96 di Stadion Glora Bangkalan.
Penyusun Naskah : Ainul Yaqin & Dimas Miko
Publisher : Dhoifur Rohman